Duel Maut Bocah SD Garut, Anang Sentil 3 Kementerian

Duel Maut Bocah SD Garut, Anang Sentil 3 Kementerian

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 04:30 WIB
Foto: Anang Hermansyah (Gibran/detikcom)
Jakarta - Bocah SD di Garut terlibat duel maut. FNM (12) tewas di tangan temannya, Hkm (12). Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah menyentil 3 kementerian terkait insiden ini.

"Aparat penegak hukum harus mengungkap secara detail apa penyebab dan pemicu peristiwa tersebut. Saya meminta polisi juga menggandeng pihak psikolog anak untuk mengetahui secara psikis mengapa anak kelas SD memiliki pikiran dan tindakan melukai hingga menghilangkan nyawa temannya," kata Anang Hermansyah mengawali penjelasannya, Kamis (26/7/2018).


Anang meminta tragedi ini diperhatikan benar oleh pemerintah. Mentalitas anak jadi hal yang disoroti Anang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tragedi tewasnya anak kelas 6 SD di tangan temannya sendiri di Garut sungguh menyesakkan dada. Apalagi pemicunya soal sepele, gara-gara kehilangan buku. Peristiwa ini harus menjadi alarm bagi kita semua tentang persoalan mentalitas anak-anak kita," pinta Anang..


Anang lalu bicara Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Anang menganggap penerapan Perpres itu belum berhasil sepenuhnya.

"Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter belum berhasil dilakukan oleh pemerintah. Perpres tersebut hanya bagus di atas kertas, namun implementasi di lapangan belum berjalan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semestinya secara ajeg menjalankan Perpres tersebut dengan berkoordinasi dengan Pemda," sebut Anang.


Politikus berlatar musikus itu mengatakan, peran orang tua dalam mendidik anak juga bisa mencegah kejadian serupa. Anang meminta anak-anak dijauhi dari hal-hal negatif.


"Persoalan tontonan televisi juga harus dipastikan tidak berisi aksi kekerasan yang memicu anak-anak yang menonton menirunya. Game online melalui gadget harus terbebas dari paparan permainan yang berisi kekerasan. Kementerian Komunikasi dan Informatika harus mensterilkan ranah digital kita agar pro terhadap tumbuh kembang anak yang baik," ucap Anang.

"Saya meminta Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk melakukan langkah besar terkait persoalan yang terjadi di Garut ini. Koordinasi antar-instansi kementerian dan lembaga harus mampu membuat peta jalan untuk memastikan masa tumbuh kembang anak-anak kita berjalan dengan baik. Peristiwa di Garut adalah alarm nyata buat kita semua," tegas Anang. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads