SBY-Prabowo Bahas 5 Isu Nasional

SBY-Prabowo Bahas 5 Isu Nasional

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 21:55 WIB
Prabowo menemui SBY (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Pertemuan antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto juga membahas lima isu nasional. Bukan hanya isu ekonomi, SBY dan Prabowo juga berkomitmen mempertahankan ideologi negara.

"Kami membahas dengan serius perkembangan isu nasional empat tahun, utamanya permasalahan yang dihadapi dan dialami rakyat Indonesia. Disoroti lima isu nasional, akan dibahas one by one, satu demi satu," kata SBY di kediamannya Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).

Soal isu ekonomi, SBY menyinggung soal perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, di antaranya isu lapangan kerja, keseimbangan pembangunan manusia dengan infrastruktur, hingga kebijakan pajak. SBY mengatakan keduanya akan berfokus pada kekuatan daya beli orang tidak mampu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyangkut ekonomi dan kesejahteraan rakyat adalah penghasilan dan daya beli golongan orang mampu, 40 persen kalangan bawah yang jumlahnya sekitar 100 juta orang itu jadi sorotan kami karena ada persoalan di situ," terangnya.

Kedua, menyinggung soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi selama pemerintahan Jokowi. Mereka berharap penegakan hukum tak dijadikan alat politik.

"Kita harapkan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tidak tebang pilih, dan bebas intervensi, dan hukum tidak menjadi alat politik," ujar SBY.

SBY juga menyinggung soal politik dan demokrasi selama 4 tahun terakhir ini. SBY menekankan pihaknya dengan Prabowo sepakat untuk menangkal hoax alias berita bohong.

"Ketiga, politik dan demokrasi. Kita sungguh berharap implementasi konstitusi dan UU Ketatanegaraan yang benar dalam kehidupan kita, juga pentingnya checks and balances antarnegara, termasuk independensi antarnegara legislatif, yudikatif, dan eksekutif, termasuk kebebasan pers, netralitas pemilu. Kami juga mendukung penertiban hoax," urai SBY.


Tak hanya itu, SBY dan Prabowo sepakat untuk menjaga persatuan dan kerukunan di masyarakat. Mereka berkomitmen untuk menjaga kebinekaan dan toleransi, dan menegaskan menolak islamofobia.

"Keempat, kami menyoroti pentingnya menjaga persatuan, kerukunan sosial, dan sikap antiradikalisme. Persatuan bangsa penting untuk kita jamin dan jaga secara bersama. Juga kebinekaan dan toleransi. Kami sependapat kita tidak boleh membiarkan ekstremisme, kekerasan, terjadi di negara ini dengan dalih apa pun. Namun kami Demokrat dan Gerindra menolak islamofobia," ucapnya.


Terakhir, SBY dan Prabowo sepakat menjaga ideologi negara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Mereka sepakat menolak berdirinya negara agama.

"Kami sepakat mempedomani dan menjalankan Pancasila dan UUD 1945. Jangan diragukan itu. Juga menolak dan mencegah upaya menghadirkan paham dan ideologi lain yang mengancam Pancasila dan UUD 1945, juga pikiran untuk berdirinya negara agama, karena bertentangan dengan Pancasila dan konstitusi kita," tutur SBY. (ams/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads