"Ya silakan saja, namanya negara demokrasi. Alumni 212 itu kan bukan suatu organisasi ya, itu paguyuban, saya merasa itu hak mereka untuk menyuarakan," buka Tifatul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tifatul tak mempersoalkan langkah PA 212 yang turut terlibat dalam pembahasan Pilpres 2019. Tifatul memilih menghormatinya.
"Jadi silakan Alumni 212 semua kan ikut, nggak ada atas nama partai, silakan menyuarakannya. Belum tentu satu kelompok mewakili semua yang ikut dalam acara itu, guyub aja," sebut dia.
Baca juga: PKS Tak Hadir dalam Pertemuan dengan PA 212 |
Sebelumnya, dari hasil diskusi dan tukar pikiran PA 212 dengan beberapa parpol, Ketum PA 212 Slamet Maarif mengatakan PA 212 beserta sejumlah parpol, seperti Gerindra, PAN, PKS, PBB, dan Berkarya, sepakat berkoalisi.
"Sehingga ada sebuah kesamaan di antara kami semua bahwa bangsa ini harus diselamatkan, negara ini harus sama-sama diselamatkan. Itu kesamaannya, sehingga insyaallah kami sepakat dalam waktu dekat akan segera deklarasi Koalisi Keummatan lima partai: Gerindra, PAN, PKS, PBB, dan Berkarya," kata Slamet. (gbr/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini