"Banten ini sudah jelas, pernah pabrik ditemukan di Tangerang, di Anyer, kemudian ditemukan pabrik PCC di Rangkasbitung. Banten sudah rawan. Tergantung pemda mau peduli atau tidak. Kalau gubernurnya begini-begini saja, Banten 10 tahun ke depan hancur pemudanya," kata Nurochman di Jl Syekh Nawawi Al Banteni, Serang, Banten, Selasa (24/7/2018).
Ia mengatakan pemda seharusnya juga peduli terhadap pemuda Banten, khususnya masalah narkoba. Pemda saat ini dinilai pasif dan hanya berdiam diri. Perang terhadap narkoba, menurutnya, tidak hanya dilakukan oleh BNN. Apalagi harus mengorbankan gaji bulanan penyelidiknya.
"Kita perang narkoba nggak mungkin hanya potong gaji. Harus ada dana operasional. Kalau gubernur nggak mau bantu, jangan harap Banten bebas narkoba," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boleh bikin jalan sekian puluh kilometer, bikin rumah sakit, bebas pendidikan. Kalau anak mudanya kena narkoba percuma pembangunan dijalankan, 10-15 tahun ke depan nggak ada pemuda Banten yang punya prestasi. Iris kuping saya," katanya Nurochman sambil emosional.
Sebelumnya, BNN menangkap dua sindikat sabu yang dikendalikan di Lapas Tangerang Baru seberat 200 gram. Sabu dikirim dari Pontianak kepada Yolanda Putra (24) dan Suryo Danu (26) dengan kendali AA alias Jul di Lapas Tangerang Baru. Dari keterangan para tersangka, mereka sudah menjual sekitar 600 gram narkoba jenis sabu atau hampir 1 kg di wilayah Banten.
5 Tempat Hiburan Malam Terdeteksi Narkoba, Simak Videonya:
(bri/asp)











































