Perkelahian keduanya terjadi pada Sabtu lalu (21/7/2018), dalam perjalanan pulang dari sekolah. Hkm menuding FNM mengambil buku pelajarannya yang hilang saat Jumat (20/7/2018). Dugaan Hkm temannya itu mengambil karena buku miliknya ditemukan di bawah meja FNM.
"Selepas pulang sekolah, dalam perjalanan menuju rumah mereka di Kampung Cikeris, Desa Cikandang, Hkm kembali menuding FNM yang telah mencuri bukunya sehingga terjadi perkelahian," ujar Kapolsek Cikajang AKP Cecep Bambang, Selasa (24/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu Hkm membawa gunting karena di sekolah ada pelajaran seni budaya. Di mana para siswa belajar membuat kerajinan dari kertas," ujar Cecep.
Cecep mengatakan gunting tersebut melukai kepala sebelah kiri serta punggung FNM. Sekitar 10 menit berlangsung, perkelahian tersebut kemudian dilerai oleh seorang warga.
"Dilerai, kemudian korban dilarikan ke pustu (puskesmas pembantu) dan mendapatkan perawatan," katanya.
Korban kemudian dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut dan sempat rawat inap sampai hari minggu," ujar Cecep menambahkan.
Namun nyawa bocah nahas tersebut tak terselamatkan. FNM akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr. Slamet Garut. Minggu (22/07/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.
Hingga saat ini keluarga korban tidak melapor ke polisi. FNM sendiri kini telah dimakamkan pihak keluarga di kampung halamannya, Kampung Cikeris, Cikandang, Kecamatan Cikajang pada Minggu (24/07/2018). (ern/ern)