Duel Maut Bocah SD di Garut Gara-gara Buku

Duel Maut Bocah SD di Garut Gara-gara Buku

Hakim Ghani - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 11:22 WIB
Foto: Istimewa
Garut - FNM (12), bocah kelas enam sekolah dasar asal Cikajang, Kabupaten Garut, tewas setelah sebelumnya diduga berkelahi dengan teman sekelas berinisial Hkm (12).

Kapolsek Cikajang AKP Cecep Bambang mengatakan perkelahian antara keduanya dipicu masalah sepele. Pada hari Jumat (20/07/2018), Hkm mengaku kehilangan sebuah buku pelajaran dan menuding FNM sebagai pencurinya.

Kejadian tersebut berlanjut Sabtu (21/07/2018). Buku milik Hkm yang hilang ditemukan tepat di bawah meja belajar FNM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selepas pulang sekolah, dalam perjalanan menuju rumah mereka di Kampung Cikeris, Desa Cikandang, Hkm kembali menuding FNM yang telah mencuri bukunya sehingga terjadi perkelahian," katanya.

Dalam perkelahian tersebut, sambung Cecep, keduanya sempat baku hantam. Karena terdesak, Hkm kemudian mengeluarkan gunting dari dalam kantongnya dan mengarahkannya ke FNM.

Cecep mengatakan gunting tersebut melukai kepala sebelah kiri serta punggung FNM. Sekitar 10 menit berlangsung, perkelahian tersebut kemudian dilerai oleh seorang warga.

"Dilerai, kemudian korban dilarikan ke pustu (puskesmas pembantu) dan mendapatkan perawatan," katanya.

Korban kemudian dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut dan sempat rawat inap sampai hari minggu," ujar Cecep menambahkan.

Namun nyawa bocah nahas tersebut tak terselamatkan. FNM akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD dr. Slamet Garut. Minggu (22/07/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Kita selidiki. Kita ketahui kasus ini pascaviral di medsos karena sejak kejadian orang tua tidak ada yang melapor," ungkapnya.

FNH sendiri kini telah dimakamkan pihak keluarga di kampung halamannya, Kampung Cikeris, Cikandang, Kecamatan Cikajang pada Minggu (24/07/2018).



Tonton juga 'Miris! Tak Dapat Murid Baru, SD Ini Tutup Kelas Satu':


(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads