"Anak perokok di Indonesia masuk pada level lampu kuning, yang sangat mengkhawatirkan," sebut Okky dalam keterangannya, Senin (23/7/2018).
Okky, yang baru hijrah dari PPP ke Partai NasDem, mengatakan Tobbaco Control Atlas ASEAN menampilkan data tahunan jumlah anak yang merokok di Indonesia cukup mencengangkan. Sekitar 20 juta anak menjadi perokok aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Okky lalu berbicara tentang data jumlah anak perokok dengan mengutip sumber lain. Tetap saja angka-angka yang muncul cukup memprihatinkan.
"Bahkan, jika merujuk data Komnas Perlindungan Anak pada 2008-2012, perokok usia di bawah 10 tahun mencapai 239 ribu, dan untuk usia 10-14 tahun di angka 1,2 juta anak Indonesia," ujar Okky.
"Angka ini sungguh merisaukan dan mengancam masa depan anak Indonesia," ujar mantan peragawati itu.
Okky meminta pemerintah dan seluruh stakeholder melakukan perlawanan konkret atas masifnya pengguna rokok di kalangan anak-anak. Okky membeberkan sejumlah sarannya.
"Sejumlah langkah yang bisa ditempuh misalnya menaikkan harga rokok per bungkus rata-rata minimal Rp 50 ribu, melarang iklan rokok di ruang publik terbuka, serta langkah preventif lainnya," ucap Okky.
Baca juga: Badut Barney Hibur Pasien Anak |
Selain jumlah anak perokok, Okky menyoroti maraknya pernikahan dini pada Hari Anak Nasional. Okky menyebut pernikahan yang terjadi pada usia anak-anak juga masuk pada level lampu kuning.
"Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, data tahun lalu disebutkan anak menikah mencapai angka 340 ribu. Angka ini menduduki ranking ketujuh dunia," sebutnya.
Efek turunan yang terjadi terhadap pernikahan dini itu, jelas Okky, adalah kesehatan reproduksi, ancaman kematian pada ibu hamil dan anak, serta gizi anak. Okky meminta pemerintah tegas menindak oknum aparat pencatat pernikahan yang meloloskan pernikahan anak. (gbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini