Menkum HAM: Lapas Sukamiskin Sangat Menggoda

Menkum HAM: Lapas Sukamiskin Sangat Menggoda

Indra Komara - detikNews
Senin, 23 Jul 2018 16:16 WIB
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly menyesali terjadinya kasus operasi tangkap tangan (OTT) Kalapas Sukamiskin Wahid Husen. Dia tak menampik bahwa Lapas Sukamiskin merupakan lapas yang 'menggoda'.

"Lapas Sukamiskin ini sangat menggoda. Sidak yang dilakukan oleh Dirjen Pas dan seluruh jajaran memang ditemukan barang-barang yang tidak sepatut dan sepantasnya. Seluruh kamar-kamar di Sukamiskin dibersihkan," ujar Yasonna dalam konferensi pers di kantor Kemenkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (23/7/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai langkah pembenahan, Yasonna kini tengah mengajukan sejumlah nama untuk mengganti Wahid Husen. Seleksi terhadap posisi Kalapas Sukamiskin dilakukan secara ketat agar kasus OTT tak terjadi lagi.

"Pembenahan akan terus kita lakukan. Penempatan orang-orang secara khusus, terutama Sukamiskin, ini masalah serius. Untuk itu, saya ajukan beberapa nama dan sedang saya cek. Supaya kita menempatkan orang yang pas," kata Yasonna.

Dalam OTT Kalapas Sukamiskin, KPK juga mengamankan lima orang lain yang dibawa ke kantor KPK di Jakarta. Beberapa sel tahanan di dalam Lapas Sukamiskin disegel KPK. KPK mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang dan kendaraan dari Lapas Sukamiskin.



Wakil Ketua KPK Alexander Mawarta mengatakan penindakan diduga karena Kalapas Sukamiskin menerima suap terkait 'fasilitas' napi dan izin ke luar lapas.

"Kalau di lapas, apa lagi modusnya selain izin keluar untuk berobat, mendapatkan tempat lebih baik, fasilitas lebih di ruang sel," kata Alexander, Sabtu (21/7).



Tonton juga video: 'Soal OTT Lapas Sukamiskin, Jaksa Agung: Perlu Perbaikan Sistem'

[Gambas:Video 20detik]

(nkn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads