Soal Lapas Napi Koruptor, Fadli Zon: Perlu Lapas yang Manusiawi

Soal Lapas Napi Koruptor, Fadli Zon: Perlu Lapas yang Manusiawi

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 23 Jul 2018 12:34 WIB
Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM Sri Puguh Budi Utami memimpin sidak di Lapas Sukamiskin. Berbagai barang seperti lemari es, televisi, hingga uang ditemukan. (M Solehudin/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan penjara atau rumah tahanan harus menjadi tempat yang manusiawi. Lapas yang manusiawi bukan saja untuk napi koruptor, tapi juga untuk napi lainnya.

"Sebenarnya memang di satu sisi penjara atau rumah tahanan itu juga memerlukan suatu tempat yang manusiawi. Jadi bukan hanya itu (napi koruptor), untuk semua," kata Fadli di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (23/7/2018).


Fadli mengingatkan aturan tentang lapas tidak boleh hanya berorientasi ke napi koruptor, tapi juga untuk semua napi dengan kasus yang berbeda-beda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Bahkan di era kolonial pun masih manusiawi dan di situ kan semangatnya adalah semangat pembinaan," ujarnya.

Menurut Fadli, aturan-aturan terkait mana yang boleh dan yang tidak diperbolehkan di lapas perlu dilihat kembali. Hal tersebut merupakan bagian yang perlu dievaluasi.

"Kalau ada yang tidak boleh tapi dibolehkan itu tentu nanti ada masalah. Tapi kita di sisi lain harus memanusiakan para warga binaan karena semangatnya tadi adalah pembinaan, untuk hukuman apa saja," jelasnya.

"Kalau kita lihat di negara-negara lain, ini saya kira diperhatikan dengan baik. Di kita juga perlu ada perhatian itu, untuk seluruh, bukan hanya warga binaan atau napi koruptor. Napi yang lain-lain juga saya kira perlu ada sikap manusiawi," imbuhnya.


Terkait OTT KPK di Lapas Sukamiskin, Fadli menunggu proses investigasi yang tengah berlangsung.

"Kita lihat nanti prosesnya, prosedurnya nanti hasil investigasinya, karena kita belum tahu apa yang sebetulnya terjadi, kita harapkan sesuai dengan aturan yang ada ajalah," ucapnya. (nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads