"Jadi yang foto calo yang sempat beredar itu kemudian ditarik petugas dan disaksikan oleh teman media juga, dia adalah tukang koran kemudian dia dapat (tiket) dari pelangganya. Jadi pelanggannya mau naik kereta nggak jadi, terus dikasih ke dia (calo)" kata Eva di Stasiun Depok Lama, Jawa Barat, Senin (23/7/2018).
"Di situ dia sempat beli lagi tuh karena mungkin menguntungkan, dia beli lagi ke loket, dijual lagi sama dia," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada Calo, Tiket Kertas KRL Dijual Rp 5.000 |
Pengakuan dari calo yang diamankan menegaskan bahwa tidak ada pegawai KCI yang bermain.
"Yang perlu dipastikan di sini tidak ada petugas yang bermain. Dari kedua orang yang sempat dikabarkan diduga dia mencalokan tiket yang kami khawatirkan dia dapat dari orang dalem, itu yang nggak boleh," terangnya.
Ada dua pria yang diamankan karena disebut sebagai calo tiket. Eva menceritakan, saat dikonfirmasi keduanya mengatakan mendapatkan tiket dengan membelinya di loket.
"Dua-duanya sudah kita tanya, dia beli di loket, tapi nggak ada dia beli di petugas di belakang gitu. Itu yang dipastikan. Karena kalau ada petugas yang bermain seperti itu, ini punishment-nya bisa sampai pemecatan. Tapi tadi sudah diklarifikasi, disaksikan juga semuanya dia belinya satuan jadi dia beli ke loket, setelah itu ya mungkin dia jual lagi ke orang yang nggak mau antre," tutur Eva.
Kedua pria itu kemudian langsung dipulangkan. Pada kasus calo ini, Eva menganalogikannya sama seperti ada seseorang yang minta bantuan kepada OB kemudian diberi uang insentif. Dari situ, Eva menilai sulit untuk dilakukan tindakan tegas.
"Karena kan sama aja kaya saya mau beli ayam, saya suruh OB, saya kasih ongkos Rp 5 ribu. Kan (kayak gitu) nggak bisa dipenjara juga. Kecuali yang bisa dilakukan ternyata ada orang dalem, nah ini nggak ada kan. Itu harus ada sanksi karena dua-duanya terlibat," jelas Eva.
Simak juga video: 'Bang Sandi Kasih Tips Agar Menghindari Calo'
(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini