Kondisi ini menimbulkan antrean panjang penumpang KRL di beberapa stasiun. Salah satu pengguna KRL, komisioner Komnas HAM Choirul Anam, mengalami hal itu.
Choirul, yang merupakan pengguna setia KRL sejak 2005, mengaku kecewa. Dia menyesalkan sosialisasi atas perubahan sistem ticketing hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Seperti kayak sebelum ada perubahan. Kan dulu 'acak kadut' terus berubah bagus. Eh ini kok diulang," sambungnya.
Ramai Kicauan Netizen Soal Tiket Kertas Kereta, Simak Videonya:
Choirul mengaku naik dari Stasiun Bojonggede menuju Tebet. Tiba di stasiun pada pukul 05.30 WIB, dia sudah mendapati antrean panjang. Pagi tadi, dia hendak menuju Tebet untuk melanjutkan perjalanan ke bandara. Choirul sempat khawatir telat tiba di bandara.
"Deg-degan juga tadi, bagaimana kalau sampai telat?" ucap dia.
Soal perubahan sistem ini, Choirul mengatakan semestinya ada pemberitahuan lebih awal. Dia mengatakan perlu ada evaluasi terkait tata kelola karena KRL sudah menjadi salah satu moda transportasi andalan warga.
"Posisi (KRL) ini jadi jantung transportasi di Jabodetabek. Tanpa tata kelola yang baik, termasuk dalam pembenahan ini, akan melumpuhkan Jakarta secara keseluruhan. Semoga direksi Commuter dan Menteri Perhubungan melakukan evaluasi dan pembenahan yang benar agar tidak lagi terjadi crash seperti ini," ujar dia. (jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini