Pakai Tiket Kertas, Banyak Penumpang Kebingungan di Stasiun Bogor

Pakai Tiket Kertas, Banyak Penumpang Kebingungan di Stasiun Bogor

Herianto Batubara - detikNews
Senin, 23 Jul 2018 08:54 WIB
Suasana di Stasiun Bogor. (Herianto/detikcom)
Bogor - Sistem tiket elektronik di Commuter Line atau KRL hari ini belum bisa digunakan dan diganti dengan tiket kertas seharga Rp 3.000. Akibatnya, banyak calon penumpang yang kebingungan.

detikcom memantau situasi di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7/2018) pagi. Di gate masuk, tampak ada 3 petugas keamanan yang memberikan pengumuman.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua kartu belum bisa digunakan, sementara pakai tiket kertas. Hari ini menggunakan tiket manual 3 ribu rupiah," kata para petugas keamanan tersebut.

Ada cukup banyak penumpang yang kebingungan menanyakan kebijakan ini.

"Ini saya punya kartu KMT jadi mesti beli tiket lagi," ujar salah seorang bapak kepada petugas. Sang petugas kemudian memberi penjelasan dan mengarahkan penumpang tersebut untuk antre membeli tiket kertas.

Selain itu, ada seorang bapak yang kembali dari gate untuk membeli tiket kertas. Dia mengaku tidak mendengar bahwa hari ini seluruh kartu elektronik tidak bisa digunakan.

Ramai Kicauan Netizen soal Tiket Kertas Kereta, Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]





"Nggak dengar saya tadi kalau harus beli tiket kertas. Sambil teleponan soalnya, buru-buru," ujar bapak bernama Suryono tersebut saat ditanya.

Pagi tadi sempat terjadi kepadatan antrean pembelian tiket manual di Stasiun Bogor. Namun, sejak pukul 08.00 WIB, suasana di stasiun ini terpantau kondusif.

Di Stasiun Bogor, ada 3 loket yang dibuka untuk membeli tiket manual. Selain itu, ada 4 meja yang terdiri dari 2 petugas yang dibuka untuk melayani tiket manual Rp 3.000 untuk semua jurusan.

Di gate tap-in juga ada 7 petugas yang berbaris menyobek tiket calon penumpang. (hri/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads