"Reformasi janjikan KKN hilang, tapi nyatanya makin parah. Utang luar negeri semakin besar. Investasi asing pun semakin dimanja," kata Tommy, kepada wartawan di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/7/2018).
Tiap kalimat Tommy disanggah partai pro Jokowi seperti Golkar, NasDem, Hanura, hingga PPP. Baik tudingan KKN makin parah hingg utang luar negeri yang disebut semakin besar di era ini dengan mantap ditepis pro Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awiek, sapaan karib Baidowi, juga menyinggung utang luar negeri zaman Orde Baru atau Presiden Soeharto. Bagi Awiek, kondisi bangsa ini sudah membaik setelah reformasi.
Soal utang luar negeri, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut semua ini diawali oleh kebijakan Presiden Soeharto yang tak lain merupakan ayah Tommy.
"Soal ketergantungan terhadap pihak asing juga seharusnya Mas Tommy baca sejarah. Siapakah yang memulai utang luar negeri? Bukankah di era Pak Harto ada IGGI? Lembaga apakah itu? Belajarlah kepada sejarah. Jangan berteriak tapi justru menampar diri sendiri," tegas Ace.
Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi punya pandangan serupa dengan Ace soal soal utang luar negeri. Taufiqulhadi mengatakan, zaman Soeharto-lah yang membuat asing merajalela di Indonesia.
"Dengan berintegrasi ekonomi Indonesia dengan ekonomi Amerika, yang disepakati Bapakya, Orde Baru membunuh UU Pokok Agraria. Ketika UUPA mati suri, semua pihak asing mulai merajalela di Indonesia. Semua kondisi sekarang atas inisiatif dan atas atas karpet merah yang dibentangkan Bapaknya dari Bapak Tommy," sebut Taufiqulhadi.
Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir bahkan langsung menyerang Tommy saat menanggapi pernyataan soal KKN yang dituding makin parah.
"Tommy sangat paham tentang KKN karena di era Soeharto dia terlibat langsung bukan?" ujar Inas.
Di luar pendukung Jokowi, ada juga yang menyanggah pernyataan Tommy soal KKN. Dia adalah anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade.
"Bicara KKN, kita tahu di zaman Orba juga luar biasa. Dulu penegak hukum lemah terhadap kekuasaan, tapi sekarang KPK berani melakukan penegakan hukum meski berhadapan dengan penguasa," ucap Andre.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini