Gubernur Jatim Terpilih Tak Buat 100 Hari Pertama Kerja, Ini Alasannya

Gubernur Jatim Terpilih Tak Buat 100 Hari Pertama Kerja, Ini Alasannya

Adhar Muttaqin - detikNews
Sabtu, 21 Jul 2018 17:26 WIB
Khofifah halal bihalal di Tulungagung/Foto: Adhar Muttaqin
Tulungagung - Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak memastikan diri tidak akan membuat 100 hari pertama kerja, setelah dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Khofifah mengatakan program 100 hari pertama tidak diperlukan lagi. Sebab, mulai saat ini tim navigasi program yang ia bentuk telah bekerja untuk melakukan sinkronisasi dengan pemerintah daerah terutama untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Jatim 2019.

"100 Hari pertama itu terhitung mulai kapan, la ini sudah jalan, Tim Navigasi programnya sudah jalan. Jadi kami melakukan penajaman, pengayakan dan penguatan dari program Nawa Bhakti Satya," kata Khofifah usai mengikuti kegiatan MUslimat NU di GOR Rejoagung Tulungagung, Sabtu (21/7/2018).

Menurutnya gerak cepat timnya dalam mengawal RAPBD 2019 dinilai penting mengingat sejumlah pogram unggulannya diharapkan bisa masuk dalam APBD tahun depan. Sedangkan masa bakti Gubernur dan Wakil Gubernur Soekarwo-Saifullah Yusuf baru akan berakhir Februari mendatang.


"Membuat program 100 hari pertama ya sudah telat kalau setelah pelantikan, karena akhir masa jabatannya baru amhir Februari tahun depan, tim navigasi program harus jalan, karena di Nawa Bhakti Satya kan terintegrasi dengan RAPBD 2019," jelasnya.

Dijelaskan, tim bentukannya tersebut memiliki fungsi yang sama dengan tim transisi yang biasanya dibentuk oleh kepala daerah baru untuk melakukan sinkronisasi program sebelum dilakukan pelantikan dan mulai bekerja.

"Kami sampai tadi malam, Tim Navigasi program sudah melaporkan dengan detail divisi-divisinya, kemudian di breakdown untuk bisa disinkronkan dengan pagu indikatif yang sudah turun, jadi mereka sudah melakukan koordinasi lebih detail," jelas mantan Menteri Sosial RI ini.

Sementara dalam kegiatannya bersama Muslimat NU serta sejumlah kalangan di Tulungagung, menurut Khofifah merupakan salah satu rangkaian halal-bihalal yang dilakukan dengan jajaran organisasi yang berada di bawah kepemimpinannya.


Selain di Tulungagung, ia juga berkeliling di sejumlah kabupaten kota, sembari menggelar selamatan sekaligus pemantapan atas terpilihnya pasangan Khofifah-Emil dalam Pilkada Jatim 27 Juni lalu.

"Pilkada sudah usai, mari membangun Jawa Timur dengan energi kami kita punya. Yang kemarin sempat berbeda ayo kembali bersatu. itulah demokrasi," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga sempat meminta doa restu kepada seribuan kader Muslimat NU serta calon haji dari NU agar bisa amanah dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah Jawa Timur. Ia juga meminta untuk diingatkan dan diluruskan apabila dalam menjalankan tugas nantinya dinilai ada yang keliru. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.