Hal itu diungkapkan Mahfud usai menjadi promotor uji promosi doktor ilmu hukum mantan komisioner KPU RI, Ida Budhiati di Fakultas Hukum Undip Semarang. Mahfud bercerita dirinya bertemu Mbah Moen sebelum ke Semarang atau hari Jumat (20/7) malam kemarin.
"Pesan Mbah Moen semua nama yang muncul sebagai cawapres itu orang baik semua, sehingga nanti jangan ada yang tertinggal membangun bangsa ini," kata Mahfud, Sabtu (21/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski masuk dalam salah satu nama cawapres Jokowi, Mahfud menegaskan pertemuannya itu bukan secara khusus membahas soal itu, melainkan untuk menjenguk Mbah Moen yang dikabarkan sakit.
Video saat Jokowi Bicara Sosok Cawapres
"Saya sering ke Mbah Moen 6 bulan sekali. Mbah Moen kan sakit, saya dari luar negeri begitu mendarat saya tengok. Alhamdulillah sudah sehat dan pikirannya masih jernih," pungkas Mahfud.
Ia menjelaskan, kunjungannya ke Mbah Moen di Rembang sudah dilakukan bahkan sejak sebelum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden.
"Sejak sebelum Gus Dur jadi presiden saya sudah sering ke sana, waktu Gus Dur jadi presiden dia bertanya ke Mbah Maimoen, Mahfud itu bisa tidak diangkat jadi Menteri Pertahanan, bisa itu, bagus. Mbah Moen juga yang merekomendasikan. Hamzah Haz sebagai ketua umum PPP merekomendasikan saya menjadi Menhan mewakili unsur NU," jelas Mahfud.
Mahfud juga mengaku tidak ada persiapan menjadi cawapres Jokowi setelah namanya masuk dalam daftar. Ia merasa belum pasti terpilih karena cawapres ditentukan oleh parpol pengusung dan capres yang diusung.
"Saya tidak melakukan persiapan apa-apa. Kan belum tentu juga terpilih," ujarnya.