Dokter Spesialis Anak RSUP dr Kariadi Semarang, dr Hapsari Sp A (K) mengatakan 3 hari lalu ada 5 bersaudara yang dibawa ke RSUP dr Kariadi karena difteri. Satu diantaranya langsung sudah dalam kondisi yang parah.
"Yang masuk 5 orang itu dari sebuah keluarga yang punya anak 7," kata Hapsari di kantornya, Jumat (20/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bernama B kemarin sore meninggal dunia mengalami difteri berat sampai gangguan ke jantung," tandasnya.
Sementara itu 4 saudara lainnya saat ini masih berada di ruang isolasi. Salah satunya yaitu si sulung berinisial H (17) dalam pengawasan ketat karena sudah mengalami bullneck atau pembengkakan di leher.
"Bisa perkiraan kemungkinan radang jantung. Kita pengawasan yang H," terangnya.
Untuk 3 anak lainnya kondisinya membaik. Namun medis belum bisa mengatakan ketiganya negatif difteri hingga saat ini karena belum ada hasil negatif.
"Bisa keluarkan dari isolasi kalau sudah negatif 2 kali dari pemeriksan mikrobiologi. Sampai hari ini masih positif," tandasnya.
Hapsari mengimbau agar masyarakat mengikuti program vaksinasi yang digelar termasuk di sekolahan-sekolahan. Karena dari 5 anak tersebut ternyata saat bayi tidak diimunisasi.
"Mereka dari satu keluarga, tidak imunisasi sejak lahir," ujarnya.
Untuk diketahui, ada 7 anak yang menderita difteri di Kota Semarang dari Juni hingga Juli ini. Lima bersaudara yang dilarikan ke RSUP dr Kariadi itu berasal dari Kelurahan Genuksari Semarang sedangkan 2 lainnyya dari Kelurahan Bangetayu Wetan dan Tandang. (alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini