Kekeringan di Pasuruan Meluas, 10 Ribu Liter Air Disuplai ke 20 Desa

Petugas suplai air bersih ke desa-desa/Foto: Muhajir Arifin

Pasuruan - Musim kemarau menyebabkan sumber air di sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan mengering. Akibatnya bencana kekeringan cepat meluas.

2 Pekan lalu hanya Desa Cukurguling Kecamatan Lumbang yang mengalami kekeringan. Namun beberapa hari terakhir kekeringan sudah terjadi di 20 desa di 5 kecamatan.

Di Kecamatan Lumbang kekeringan terjadi di Desa Cukurguling, Desa Karangjati, Desa Karangasem, Desa Watulumbung dan Desa Lumbang. Sementara di Kecamatan Lekok, kekeringan melanda Desa Balunganyar, Desa Pasinan, Desa Semedusari dan Desa Wates.

Kekeringan juga terjadi di 3 desa di Kecamatan Winongan, yakni Desa Jeladri, Desa Kedungrejo dan Desa Sumberejo.

Di Kecamatan Pasrepan kekeringan dialami warga di Desa Sibon, Desa Petung, Desa Klakah, Desa Tambakrejo dan Desa Mangguan. Selain itu Desa Bulusari dan Desa Wonosunyo Kecamatan Gempol juga mengalami kekeringan.

"Kondisinya bervariasi, kekeringan di desa-desa tersebut tak merata. Misalnya di Kecamatan Lumbang, ada dusun yang sumber airnya sudah mengering tapi di dusun lain sumbernya masih banyak. Penanganannya juga kita lihat kondisi lapangan," kata Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, Jumat (20/7/2018).

Bakti mengatakan Pemkab Pasuruan sudah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Sehingga suplai air bersih bisa dilakukan maksimal.

"Kami bekerjasama dengan Dinsos, Cipta Karya, PDAM dan pemerintah kecamatan untuk menyuplai air bersih. Suplai air bersih akan dilakukan hingga musim hujan dan sumber-sumber air kembali terisi," terangnya.

Jumlah air bersih yang dikirimkan ke desa-desa bergantung kondisi lapangan. Di desa-desa di Kecamatan Lumbang dan Pasrepan suplai air bersih dimaksimalkan.

"Dinsos kebagian di Pasrepan. Desa-desa di sini kita suplai 2 rit sehari. 1 Rit mobil tangki berisi 5.000 liter air. Jadi sehari kita kirim 10.000 liter air ke desa-desa," kata Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinsos Kabupaten Pasuruan, Ahwan Husen.

Ahwan mengatakan untuk desa yang memiliki tandon distribusi air langsung disalurkan ke tandon. Namun di desa yang tak memiliki tandon, warga antre dengan jerigen langsung dari mobil tangki. (fat/fat)