TGB Minta Ketemu SBY sejak 28 Mei, tapi Belum Dapat Lampu Hijau

TGB (dua dari kanan) saat Jokowi hadir dalam Rapimnas Demokrat. (Dok Kris-Biro Pers Setpres)

Jakarta - TGH Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengaku telah mencoba menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tapi sampai saat ini belum mendapat konfirmasi. Dia mengatakan telah meminta waktu sejak 28 Mei 2018 untuk bertemu, hanya belum mendapat lampu hijau.

TGB mengungkapkan hal ini ketika ditanya mengenai adakah rencana menjenguk SBY yang sedang sakit. Namun TGB bercerita mengenai keinginan dia bertemu dengan sang Ketum sejak 28 Mei hingga dua hari sebelum SBY jatuh sakit. Hingga kini, harapannya belum terwujud.

"Saya serba salah nih ngomongnya, tapi ditanya sama Anda. Saya sudah minta waktu cukup lama dari tanggal 28 Mei. Saya minta kemudian akhir bulan Juni, kemudian satu-dua hari sebelum beliau masuk rumah sakit, lalu ya mungkin beliau punya banyak kesibukan yang lain," ungkap TGB kepada wartawan di RM Taliwang Bersaudara di Jl. Tebet Raya, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonton juga 'TGB Tak Ambil Pusing Jika Tak Jadi Pendamping Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]

Meski begitu, TGB mengatakan punya niat menjenguk SBY. Namun ia mengaku masih mencoba mengkondisikan situasi yang kurang terjalin baik sejak dia mengumumkan mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Ia juga mendoakan kesembuhan untuk Presiden RI ke-6 itu.

"Kan kalau kita hadir itu harus bisa mengkondisikan situasi, kalau misalnya Anda datang ke tempat orang yang mungkin sedang hal-hal yang mungkin kurang nyaman ya kedatangan itu bukan bisa jadi lebih menenangkan, kita doakanlah beliau sebagai tokoh bangsa sehat selalu," tutur anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

Diketahui, SBY dirawat di RSPAD pada Selasa (17/7) lalu dan telah kembali ke rumah pada Kamis (19/7) malam. Saat itu banyak tokoh yang menjenguk SBY, seperti Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga politikus Golkar Aburizal Bakrie.

Hubungan TGB dengan Demokrat menjadi kurang harmonis sejak Gubernur NTB itu menyatakan mendukung Jokowi sebagai presiden untuk dua periode. Partai Demokrat sempat menyatakan akan memberikan sanksi kepada TGB karena telah mendahului keputusan partai soal arah dukungan di Pilpres 2019.