Kepala Seksi Keperawatan RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto Rini Ekawati mengatakan, Hanum menjalani rangkaian pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Pemeriksaan ini untuk mencari penyebab lumpuhnya korban.
Pemeriksaan radiologi meliputi foto Thorax, foto Lumbosakral atau bagian tulang punggung, foto Femur atau tulang paha, dan foto Pelvis atau tulang panggul.
"Sudah dikonsulkan dokter jaga ke dokter spesialis saraf, dr Heru. Beliau meng-advicekan untuk mendapatkan injeksi vitamin dan analgesik. Selanjutnya pro MRS (magnetic resonance spectroscopy) di sini. Selanjutnya kami masih melakukan observasi," kata Rini kepada wartawan di lokasi, Jumat (20/7/2018).
Terkait penyebab lumpuhnya Hanum, Rini meminta agar menunggu sampai hasil pemeriksaan keluar. Menurut dia, siswi kelas XI IPS 2 SMAN 1 Gondang itu mengeluh lemas pada kedua kakinya.
"Keluhan korban masih lemas kedua kakinya. Hasil pemeriksaan masih dalam proses," terangnya.
Sejak mengalami kelumpuhan pada Rabu (18/7), Hanum dirawat di pengobatan alternatif Sangkal Putung, Desa Pandanarum, Pacet, Mojokerto. Di tempat itu, dia menjalani terapi pijat urut untuk memulihkan kondisinya yang lumpuh.
Baru pagi tadi, pelajar asal Krian, Sidoarjo ini dirujuk ke RSUD Prof Dr Soekandar, Mojosari, Mojokerto. Polisi melarang korban dibawa kembali ke pengobatan alternatif. Oleh sebab itu, Hanum akan dirawat inap di rumah sakit pelat merah tersebut.
Hanum mulai mengeluh sakit di kaki dan punggung usai dihukum squat jump sebanyak 90 kali pada Jumat (13/7) pagi. Saat itu korban terlambat datang di kegiatan ekskul Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) di SMAN 1 Gondang, Mojokerto.
Pelajar yang juga nyantri di PP Al Ghoits, Desa/Kecamatan Gondang ini benar-benar lumpuh pada Rabu (18/7) pagi. Pengasuh pondok pun membawanya ke pengobatan saraf alternatif Sangkal Putung di Desa Pandanarum, Pacet, Mojokerto. Diperkirakan saraf tulang belakang korban terjepit. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini