Hal itu dikatakan Pakde Karwo pada puncak peringatan HUT ke-71 Koperasi Jatim yang dipusatkan di area parkir Stadion Surajaya Lamongan.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasioal (Susenas) 2016, koperasi dan UMKM menyerap 94% atau 18.610.000 tenaga kerja di Jatim. Sementara sisanya, atau sebanyak 333.271 tenaga kerja diserap oleh perusahaan besar.
"Jumlah koperasi dan UMKM juga terus naik, yakni dari 4,2 juta di tahun 2008 menjadi 6,8 juta di tahun 2012," kata Pakde Karwo di lokasi acara, Jum'at (20/7/2018).
Semakin lama, jumlah koperasi dan UMKM di Jatim tumbuh dengan pesat. Tahun 2016 lalu jumlahnya sudah di angka 9,59 juta unit. Terdiri dari koperasi dan UMKM kelompok pertanian 4,98 juta dan non pertanian sebanyak 4,61 juta.
"Karena itulah pemprov Jawa Timur kemudian memberikan bantuan modal kepada koperasi wanita," tuturnya.
Oleh sebab itu, Pakde Karwo meminta Pemda memberikan perhatian lebih serius lagi terhadap sektor koperasi dan UMKM.
"Perhatian kepada koperasi dan UMKM ini sudah benar, berada di jalan yang lurus. Sekali lagi tolong agar insan koperasi dan UMKM ini diperhatikan oleh pengambil kebijakan. Karena 94 persen tenaga kerja kita hidup dari situ," tegasnya.
Kepada sektor perbankan, Pakde Karwo meminta agar tidak ragu memberikan pinjaman kepada para pelaku koperasi dan UMKM. Menurut Soekarwo kredit bermasalah para pelaku koperasi dan UMKM tergolong rendah. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini