Benci-benci Tapi Doyan Saat Santap Soto Brutu

Blitar - Banyak yang antipati makan brutu atau pantat ayam karena dianggap cepat bikin pikun. Namun ternyata saat diolah menjadi soto, banyak juga penikmat kuliner asal Blitar ini.

Seperti halnya Irfan Ansori. Anak muda ini mengaku sangat doyan soto brutu sebab daging brutu lebih gurih dan memiliki sensasi tersendiri.

"Brutu itu lebih gurih. Tekstur dagingnya krius-krius gimana gitu. Lebih nikmat pokoknya," ujar Irfan, Kamis (19/7/2018).

Irfan mengaku hampir setiap hari sarapan soto brutu ini. Namun saat ditanya apakah tidak takut pikun, ini jawabannya.

"Saya kalau sudah makan soto brutu ini malah lupa apa itu pikun," jawabnya sambil tertawa.

Baca juga: Soto Pecel, Alternatif Menu Pecel di Blitar

Penampakan soto brutu. (Foto: Erliana Riady)

Soto brutu dapat dijumpai di warung Soto Gurit yang terletak di Jalan Irian no 34 Kota Blitar. Warung ini buka tiap hari mulai pukul 06.00-13.00 WIB, kecuali hari Jumat.

"Tapi sebelum jam itu sering sudah habis. Saya tiap hari hanya masak delapan ekor ayam kampung. Beras 5 kg. Jadi nggak sampai siang sudah habis," kata sang pemilik warung, Ratih Kusuma Dewi (34) kepada detikcom.

Baca juga: Sarapan Soto Bok Ireng yang Melegenda di Blitar, Murah dan Enak

Ratih mengaku, pembeli soto ayam kampungnya memang ada yang maniak brutu. Bahkan mereka sengaja datang hampir setiap hari hanya untuk menikmati soto brutu di warungnya.

"Kalau brutunya habis, kadang mereka batal nggak jadi sarapan. Kadang diganti kulit sama telur uritan," jelasnya.

Hal lain yang membuat soto di warung ini istimewa adalah kecap manisnya yang merupakan bikinan sendiri. Hal ini pun menjadi ciri khas dari warung yang sudah berdiri selama 50 tahun tersebut.

Tertarik mencoba? Seporsi soto brutu hanya seharga Rp 8.000. Anda bisa memilih warung cabang yang terletak di Kota Blitar ini atau warung aslinya yang berada di Wlingi, Kabupaten Blitar.

Ayo, tunggu apa lagi. (lll/lll)