"Kalau bisa orang yang punya perspektif lengkap. Ada sosok-sosok di antara nama seliweran, yang misalnya pernah di eksekutif, legislatif, yudikatif. Sehingga nanti saat memimpin negara bisa melihat lebih utuh," jelas Yenny usai acara beda buku di STIK/PTIK, Jl Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (19/7/2018).
Yenny juga menambahkan, pendamping Jokowi nantinya harus memiliki rekam jejak bahwa sebagai orang yang bekerja. "Dan track recordnya bisa bekerja," tambah Yenny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yenny menuturkan jabatan wapres bukan hanya pemanis. Wapres memiliki juga peran mendulang suara. Saat ini tokoh Islam laris manis di pasar politik. Jika nantinya sosok wapres dipilih dari kalangan tokoh muslim, Yenny berharap orang tersebut baik.
"Posisi wakil presiden bukan menjadi sekadar ban serep tapi juga posisi yang diperhitungkan, bisa bawa suara. Siapapun waikil presidennya Pak Jokowi, Pak Prabowo, benar-benar komplementer, jadi pelengkap beliau-beliau itu. Jadi bukan sekadar simbolis aja," ujar Yenny.
"Sekarang kan yang laris, ramai tokoh Islam, laris di mana-mana. Semoga tokoh Islamnya baik juga. Bukan cuma sekedar sosok yang mendulang suara," sambung dia.
Kembali kepada Jokowi, Yenny mendoakan agar pilihan wapres kelak tepat. Dia pun berharap momen Pilpres 2019 dapat berjalan dengan baik dan demokratis.
"Kita doakan Pak Jokowi diberi kekuatan dan memilih wakil presiden yang baik. Kita harap bahwa bisa memanfaatkan momen ini dengan baik dan demokratis," tutur dia.
(aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini