Suwarto merupakan pawang ular yang juga warga Dusun Unengan. Pria berusia 50 tahun ini mengaku selalu dipanggil warga setiap ada ular sanca kembang yang mendekat ke permukiman penduduk.
Begitu juga saat menangkap 8 ekor ular sanca kembang dalam 6 bulan terakhir. Sesuai dengan gelarnya sebagai pawang ular, Suwarto menangkap reptil tersebut dengan tangan kosong.
"Kepalanya dulu harus dipegang, setelah itu warga lainnya membantu memegang bagian tengah dan ekor ular biar tak melilit tangan," kata Suwarto kepada wartawan, Rabu (18/7/2018).
Kendati mahir menangkap ular sanca, Suwarto enggan berburu. Dia memilih menangkap ular yang mendekat ke permukiman penduduk.
"Pokoknya kalau makan ternak warga, saya tangkap," ujarnya.
Tak hanya soal ternak warga, Suwarto juga khawatir dengan keselamatan anak-anak Dusun Unengan. "Ukurannya kan besar, kalau membelit anak-anak, lima menit bisa mati," ungkapnya.
Kemahiran Suwarto dalam menangkap ular sanca kembang juga diakui Kepala Dusun Unengan Sudarsono. "Beliau selalu bagian menangkap kepala ular. Karena warga tak ada yang berani," terangnya.
Selama 6 bulan terakhir warga Dusun Unengan dibuat resah oleh kawanan ular sanca. Reptil berukuran besar itu kerap memangsa ternak warga. Mulai dari ayam, bebek, hingga anakan kambing.
Dalam kurun waktu tersebut, warga telah menangkap 8 ekor ular sanca kembang. Panjangnya bervariasi, antara 3-5 meter. Warga meyakini ular-ular itu bersarang di gua Unengan. Hingga kini masih ada ular yang masih berkeliaran. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini