Dari data yang dihimpun, lahan terbakar terjadi sejak Minggu (15/7) di Desa Kayu Labu dengan luas sekitar 75 hektare. Selanjutnya kebakaran terjadi di Desa Cinta Jaya, dengan luas 105 hektare.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pemadaman melalui udara, kata Ansori, ada 3 heli water bombing yang diterjunkan. 2 heli water bombing milik BPBD dan satu heli milik perusahaan swasta.
Diakui Ansori, untuk kebakaran lahan di Cinta Jaya memang berada di wilayah konservasi perusahaan. Sedangkan di Kayu Labu, api mulai menjalar di lahan gambut kosong yang sulit dipadamkan.
"Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran, untuk lahan gambut kami perlu pemadaman optimal. Sejauh ini masih terus diselidiki penyidik Polda Sumsel penyebabnya," kata Ansori.
Secara terpisah, Dasatgas Udara Lanud SMH Palembang, Kolonel Pnb Sutrisno menyebut pihaknya sudah melakukan patroli secara rutin. Patroli dilakukan di beberapa titik rawan karhutla, termasuk di wilayah Ogan Komering Ilir.
"Sampai siang ini ada tiga heli yang terbang, satu heli untuk pemantauan berdasarkan informasi titik dimana terjadi kebakaran. Sedangkan heli lain melakukan pemadaman bergantian," kata Sutrisno. (rvk/rvk)