Rombongan bacaleg PDIP Purworejo mendatangi kantor KPU dengan dengan iring-iringan musik calung lengkap dengan tokoh pewayangan punokawan yang berjoget riang, Selasa (17/7/2018).
Namun kemeriahan itu tiba-tiba berubah ketika salah satu bacaleg, Supangat (45) tiba-tiba menggerutu dan meluapkan emosinya. Bacaleg yang akan ikut bertarung pada dapil 5 Purworejo itu protes karena dirinya mendapatkan nomor urut 4 padahal dirinya merupakan ketua PAC dan dua kali menjadi anggota dewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak mau kalau begini. Ini tidak adil, berarti perjuangan dan prestasi saya selama ini nggak dihargai. Di wilayah saya dulu pileg menang, pilgub kemarin juga menang," ucap Supangat ketika ditemui detikcom di sela-sela pendaftaran di KPU Purworejo.
![]() |
Kecewa dengan keputusan partai, dirinya mengancam akan mengudurkan diri dari pencalonan legislator tersebut. Dapil 5 sendiri meliputi 3 kecamatan yakni Kecamatan Kemiri, Pituruh dan Bruno. Sedikitnya ada 9 bacaleg dari PDIP dalam dapil tersebut.
"Kalau tidak bisa dirubah nomor urutnya, saya akan mengundurkan diri," lanjutnya.
Menyikapi kisruh internal tersebut, ketua DPC PDIP Purworejo, Luhur Pambudi mengatakan bahwa keputusan dan penentuan nomor urut merupakan kebijakan partai yang tidak bisa diubah lagi.
"Tidak bisa lah (diubah) karena ini sudah keputuasan partai dan ada aturannya. Sudah disetujui Bu Mega dan yang bersangkutan juga sebelumnya sudah tanda tangan di atas materai, mungkin dia tidak baca dengan cermat hasil keputusan tersebut," ucap Luhur.
Diketahui sebanyak 45 bacaleg dari DPC PDIP Purworejo hari ini mendaftarkan ke KPU. Jumlah tersebut terdiri dari 29 bacaleg laki-laki dan 16 bacaleg perempuan. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini