"Ada enam tahanan narkoba tadi sekitar pukul 04.35 WIB hampir kabur. Tahanan nekat membobol dinding ruang tahanan isolasi," kata Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Zulkarnain, Selasa (17/7/2018).
Dikatakan Zulkarnain, keenam tahanan membobol dinding menggunakan mata bor dan kepala kran air. Barang bukti itu didapat dari tukang bangunan saat sedang memperbaiki kamar mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya dari awal sudah terdengar ada aktifitas mencurigakan, tapi ketika petugas cek mereka sedang tidur. Saat tidur itu ternyata sambil nutup lubang," kata Zulkarnain.
Tidak sampai disitu, petugas jaga yang curiga langsung menyisir gedung di luar tahanan. Setibanya di luar, petugas kaget melihat ada kaki seorang tahanan telah menjulur ke luar dan langsung ditangkap oleh petugas jaga.
Direktur Narkoba Polda Sumsel, Kombes Farman menyebut enam tahanan mulai menghuni sel tahanan isolasi sejak satu bulan terakhir.
"Menghuni sel tahanan isolasi baru satu bulan ini, mereka diisolasi karena kasus yang menjeratnya kasus besar. Di mana mereka terjerat TPPU di kasus narkoba," kata Farman.
Menurut Farman, kasus yang menjerat keenam tersangka saat ini telah masuk tahap satu. Dalam waktu dekat, dipastikan kasus segera tahap dua dan naik ke persidangan.
"Kasus sudah tahap satu, selanjutnya ini akan dilimpahkan ke Jaksa untuk segera disidangkan. Begitu juga dengan TPPU yang menjerat mereka, masih ada aset yang kami kejar dan ini pasti bertambah," katanya.
Sebagaimana diketahui, keenam tahanan ditangkap pada Mei 2018, saat mencoba menyelundupkan sabu seberat 3,15 Kg di bandara SMB II Palembang. Adapun dari keenam tahanan tersebut yakni, Michael, Letto, Alvin, Erwin, Faiz dan Prinil.
Dari hasil pengembangan, polisi kembali menemukan 5 Kg sabu dan aset miliaran rupiah dari hasil transaksi sabu jaringan Surabaya, Jawa Tengah. Jaringan sabu lintas provinsi itu dikendalikan seorang bandar (DPO) yang koordinatornya ialah Letto. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini