"Tadi kita datang di KPU. Hanya Partai NasDem yang sudah mendaftar, sementara masih 15 parpol yang belum mendaftar," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu RI Mochammad Afifuddin di kantornya, Jalan MH Thamrin 14, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018).
Dia memperkirakan, Selasa (17/7) akan ada kepadatan pendaftaran dan verifikasi berkas dengan Sistem Informasi Pencalonan (Silon). Sebab, pada pendaftaran tadi, KPU membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk melakukan verifikasi.
KPU lalu memberikan berita acara (BA) pengembalian kepada NasDem. Sebab, berkas 24 daerah pemilihan NasDem belum memiliki syarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bawaslu mendapatkan laporan parpol mengalami kendala saat mengunduh formulir dan memasukkan data bacaleg ke Silon. Hal ini membuat parpol membutuhkan waktu untuk memasukkan data dan menunda pendaftaran ke KPU.
"Dari sisi laporan yang kita dapatkan, mereka memang mengeluhkan soal banyaknya detail yang harus diisi. Sebenarnya butuh persiapan lebih awal. Bisa jadi awalnya partai terlalu menyederhanakan. Kedua dari sisi Silon sendiri, kami dapat laporan juga teman-teman di partai ini ketika melakukan akses tidak selalu berjalan mulus," ucapnya.
Tercatat, hingga H-1 ini, belum ada satu parpol pun yang mendaftarkan bacalegnya di KPU Jawa Tengah. Sementara itu, dari 16 parpol, hanya PKPI yang belum mendaftarkan bacalegnya di 34 KPU provinsi.
Baca juga: NasDem Daftarkan 20.391 Bacalegnya ke KPU |
Berikut rekapitulasi data parpol yang sudah mendaftarkan calegnya di tingkat provinsi:
1. Kalimantan Timur
6 parpol (38%)
PKB, PAN, Gerindra, Golkar, NasDem, Perindo
2. Gorontalo
6 parpol (38%)
PKS, Golkar, NasDem, PKS, Perindo, PAN
3. Sulawesi Tenggara
5 parpol (32%)
Gerindra, NasDem, PKS, Perindo, PAN
4. Sulawesi Tengah
4 parpol (25%)
Perindo, Gerindra, NasDem, PAN
5. Bengkulu
4 parpol (25%)
Golkar, Perindo, NasDem, Demokrat
6. Papua Barat
4 parpol (25%)
Perindo, Gerindra, PSI, Garuda
7. Bali
4 parpol (25%)
Perindo, PDIP, NasDem, PSI
8. DKI Jakarta
4 parpol (25%)
PBB, NasDem, Perindo, Hanura
9. Jambi
4 parpol (25%)
Berkarya, NasDem, PKS, Perindo
10. Banten
4 parpol (25%)
Gerindra, NasDem, PKS, PSI
11. Bangka Belitung
3 parpol (19%)
Perindo, NasDem, Hanura
12. Kalimantan Selatan
3 parpol (19%)
PKB, Golkar, PPP
13. Sumatera Barat
3 parpol (19%)
PKS, Perindo, NasDem
14. Kepulauan Riau
3 parpol (19%)
NasDem, Golkar, PDIP
15. Lampung
3 parpol (19%)
Gerindra, NasDem, PKS
16. Kalimantan Utara
3 parpol (19%)
PKB, NasDem, PKPI
17. Kalimantan Tengah
3 parpol (19%)
NasDem, PAN, Hanura
18. Aceh
3 parpol (19%)
Perindo, NasDem, Demokrat
19. Sulawesi Selatan
2 parpol (13%)
Perindo, NasDem
20. Papua
2 parpol (13%)
PAN, NasDem
21. NTT
2 parpol (13%)
NasDem, Gerindra
22. Riau
2 parpol (13%)
Berkarya, NasDem
23. Jawa Barat
2 parpol (13%)
PKB, NasDem
24. Maluku Utara
2 parpol (13%)
NasDem, Garuda
25. Yogyakarta
2 parpol (13%)
NasDem, PSI
26. Sulawesi Barat
2 parpol (13%)
NasDem, Perindo
27. Sulawesi Utara
1 parpol (6%)
PDIP
28. Maluku
1 parpol (6%)
Perindo
29. Sumatera Selatan
1 parpol (6%)
PKS
30. Jawa Timur
1 parpol (6%)
NasDem
31. Kalimantan Barat
1 parpol (6%)
NasDem
32. NTB
1 parpol (6%)
PAN
33. Sumatera Utara
1 parpol (6%)
NasDem
34. Jawa Tengah
0 parpol (0%) (jbr/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini