"Yang bilang kembali ke pangkuan RI siapa," kata Awiek saat dimintai tanggapan, Sabtu (14/7/2018).
Dia menjelaskan akuisisi saham PTFI saat ini baru diteken sebesar 51 persen. Jika kembali ke tangan RI, artinya saham telah dimiliki Indonesia sebesar 100 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak perlu sekelas profesor untuk membandingkan angka 100 persen dengan 51 persen, anak seusia SD pun bisa membandingkan," imbuh anggota DPR itu.
Meski baru sampai di angka 51 persen, menurut Awiek, hal itu merupakan pencapaian luar biasa. Ke depan, dia berharap Indonesia mempersiapkan diri agar bisa menguasai PTFI secara penuh.
"Apa yang dilakukan pemerintah Jokowi dalam renegosiasi kepemilikan di Freeport sudah luar biasa. Sudah luar biasa dari sebelumnya sekitar 9,36 persen sejak puluhan tahun yang itu tidak bisa dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Apresiasi harus diberikan ini untuk generasi mendatang agar tidak terlalu sulit," papar Awiek.
Saat ini, dia menilai Indonesia belum siap untuk menguasai PTFI secara penuh. Penguasaan PTFI harus diiringi kesiapan sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai.
"Kami menganggapnya wajar kepemilikan tidak 100 persen karena pengelolaan itu butuh keterampilan, butuh kesiapan SDM, serta butuh peralatan canggih. Hal itu kita belum siap 100 persen. Maka jika sepenuhnya diambil alih negara, dikhawatirkan akan membuat produksi tersendat. Paling tidak kata kaidah ushul fiqh, 'ma la yudraku kulluhu la yutraku kulluhu', yang artinya, jika tidak bisa diterima semuanya, maka jangan tolak semuanya. Artinya sebagian yang bermanfaat tetap harus kita ambil. Soal Freeport tidak bisa kita ambil 100 persen, ya jangan ditolak semua, sementara yang mampu saja 51 persen yang diambil," tutur Awiek.
Sebelumnya, Amien Rais menyinggung pemerintah yang baru saja menyepakati akuisisi 51 persen saham PTFI saat menyampaikan sambutan dalam acara halalbihalal Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Menurut Amien, hal itu hanya sebuah kebohongan.
"Seolah-olah kita sudah senang karena Freeport kembali ke tangan Ibu Pertiwi. Buat saya, itu hanya, maaf, bohong-bohongan, karena operasional masih mereka, semuanya masih mereka. Gitu," kata Amien di lokasi acara di aula Masjid Al-Furqon, Jakarta Pusat.
Namun Amien tidak mau melanjutkan ucapannya soal Freeport itu. "Saya tidak ingin mendalami ini karena ada yang lebih ahli, nanti saya bisa keliru," ujarnya. (tsa/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini