Viral Bocah Berkebutuhan Khusus yang Dimassa, Ini Kata Polisi

Viral Bocah Berkebutuhan Khusus yang Dimassa, Ini Kata Polisi

Erliana Riady - detikNews
Sabtu, 14 Jul 2018 18:09 WIB
Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha (Foto: Erliana Riady)
Blitar - Viralnya bocah berkebutuhan khusus jadi sasaran amuk massa jadi perhatian Kapolres Blitar. Apalagi, tempat kejadian perkara di rumah anggotanya yang bertugas di Polres Blitar.

Dalam rilis resmi yang disampaikan ke media, Kapolres menyayangkan beredarnya informasi itu secara liar. Hingga muncul dugaan yang cenderung merugikan Polri, utamanya Polres Blitar.

"Kabar yang beredar liar menimbulkan persepsi, bahwa yang membuat ia babak belur adalah polisi itu sendiri, padahal itu salah," tulis Kapolres Blitar AKBP Annisullah M Ridha dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (14/7/2018).

Berikut kronologi kejadian kasus tersebut berdasarkan keterangan dari polisi:

Pada hari Selasa tanggal 10 juli 2018 sekira jam 22.30 WIB Brigadir CD melihat pintu pagar rumahnya dalam keadaan terbuka. CD juga melihat ada anak yang berdiri di pintu rumah sedang berusaha membuka pintu rumahnya.


CD saat itu baru saja balik ke rumahnya di di Dusun/Desa Pojok Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, setelah 15 menit keluar mengajak anaknya jalan-jalan.

"Mengetahui pemilik rumah datang, anak itu berusaha membuka pintu lari ke garasi. Brigadir CD mengejar dan ketika sudah didapatkan anaknya, ditanya tidak menjawab apapun pertanyaan saudara CD," jelas Anissullah.

Kemudian CD memanggil warga yang lewat di depan rumah dengan maksud menanyakan apakah ada yang kenal dengan anak tersebut. Tapi tidak ada yang mengenali.

"Sesaat kemudian ada beberapa orang berhenti melihat anak itu tapi tetap tidak ada yg mengenal. CD masuk ke rumah mengambil borgol. Setelah keluar rumah, CD melihat anak tersebut sudah mengeluarkan darah yang dimungkinkan dipukul oleh warga," imbuh Anissullah.

CD sendiri dalam pemeriksaan menyatakan tidak mengetahui siapa yg melakukan pemukulan. Menurut keterangan dari ketua RT 2/1 Agus Mulyanto, warga melihat sekitar 10 orang warga di luar RT 2/1.


Seperti kesaksian Heri tetangganya, CD menghubungi anggota sabhara dengan maksud untuk mengamankan anak tersebut. Namun karena sedang patroli di wilayah timur, terlalu jauh dari lokasi. CD pun menyetujui Heri langsung mendatangi Polsek Garum melaporkan kejadian itu.

Pada pukul 23.00 WIB, anggota piket Polsek Garum Aiptu Sujianto dan Bripka Devit datang ke TKP. Selanjutnya anak tersebut dibawa ke Polsek Garum.

"Setelah sampai di polsek, anak itu diintrogasi tapi tidak menjawab. Anggota berusaha menanyakan kepada warga. Ternyata ada yang mengenali. Anak itu merupakan anak yang berkebutuhan khusus," kata Anissullah.

Pada saat di bawa ke polsek, kata Anissullah, CD ikut. Mengetahui anak yang berusaha masuk rumahnya mempunyai kebutuhan khusus, maka CD yang semula akan menuntut secara hukum akhinya membatalkannya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.