3 Orang yang Selamat dari Gua Thailand Tak Punya Kewarganegaraan

3 Orang yang Selamat dari Gua Thailand Tak Punya Kewarganegaraan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 13 Jul 2018 15:37 WIB
Pornchai Kamluang (kanan) dan pelatih sepakbola Ekapol Chanthawong (dua dari kanan). Adul Sam-On tidak ada dalam foto ini. (Twitter/Dninabila via Channel News Asia)
Bangkok - Dua remaja dan seorang pelatih sepakbola yang baru saja diselamatkan dari gua Tham Luang di Thailand ternyata tidak memiliki kewarganegaraan. Media-media Thailand melaporkan ketiganya akan diberi kewarganegaraan Thailand dalam waktu enam bulan ke depan.

Sebanyak 12 remaja berusia 11-16 tahun dan satu pelatih berusia 25 tahun berhasil diselamatkan setelah 17 hari terperangkap dalam gua yang dilanda banjir. Kini semuanya ada di rumah sakit usai diselamatkan dalam operasi rumit yang tidak hanya melibatkan militer Thailand tapi juga para penyelam asing dari banyak negara.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (13/7/2018), tiga orang di antaranya, yakni Pornchai Kamluang dan Adul Sam-On juga pelatih Ekapol Chanthawong, tidak memiliki kewarganegaraan. Informasi itu dikonfirmasi Kementerian Dalam Negeri Thailand juga Departemen Anak dan Pemuda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Laporan terbaru dari media lokal Thailand, The Nation, bahwa otoritas Thailand telah berjanji memberikan bantuan hukum pada ketiganya selama proses verifikasi kewarganegaraan. Disebutkan The Nation bahwa ketiganya mungkin akan mendapatkan status kewarganegaraan Thailand jika tidak ada hambatan dalam dokumen-dokumen mereka.

Diketahui bahwa saat ini ada sekitar 500 ribu orang yang tidak memiliki kewarganegaraan di Thailand. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kebanyakan dari mereka yang tak memiliki kewarganegaraan datang dari area-area yang garis perbatasan nasionalnya mengalami perubahan. Ada juga yang datang dari area-area terpencil yang memiliki akses terbatas pada informasi soal prosedur kewarganegaraan.

Setidaknya dibutuhkan waktu 10 tahun bagi seseorang tanpa kewarganegaraan untuk mendapatkan status warga negara di Thailand. Hal ini dipicu oleh proses verifikasi yang cenderung lamban, yang dipersulit oleh kurangnya jumlah staf pada lembaga-lembaga administratif lokal yang seringkali menangani banyak permintaan dalam satu waktu.


Proses verifikasi mengharuskan para individu yang mengajukan permohonan, untuk menunjukkan bukti kuat bahwa mereka sungguh lahir dari orangtua yang berkewarganegaraan Thailand. Atau, mereka juga bisa menunjukkan ijazah sarjana atau diploma, atau meminta 'special grant' dari pemerintah Thailand.

Tanpa memiliki status kewarganegaraan yang jelas, berarti seseorang tidak akan mendapat akses pada hak-hak dasarnya seperti bepergian ke luar negeri atau mengenyam pendidikan tinggi atau bekerja dengan profesi tertentu.

(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads