Gerindra: Samawi Terindikasi Massa Bayaran

Gerindra: Samawi Terindikasi Massa Bayaran

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Jumat, 13 Jul 2018 09:12 WIB
Foto: dok. Andre Rosiade
Jakarta - Massa Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) disebut oleh beberapa pihak bukan berasal dari kalangan ulama. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade bahkan menilai ada indikasi massa Samawa adalah bayaran.

"Ada pendapat yang mengatakan bahwa ulama muda (samawi) tidak terlihat seperti ulama. Karena masyarakat sudah menonton video bagaimana peserta yang datang ke acara Samawi tersebut dipakaikan baju seragam. Dan juga terlihat ada indikasi mereka massa bayaran," kata Andre kepada detikcom, Kamis (12/7/2018).
Berdasar pada argumen tersebut, ia mengatakan, menjadi hal yang wajar jika muncul persepsi negatif dari masyarakat terkait hal tersebut. "Jadi wajar saja pendapat masyarakat seperti itu," ujarnya.

Indikasi massa bayaran tersebut, dikatakan oleh Andre, akan menjadi catatan masyarakat. Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa indikasi tersebut menguatkan tanda bahwa perlu presiden baru di 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menjadi catatan bagi masyarakat saat ini adalah, ternyata untuk acara deklarasi mendukung Jokowi pihak panitia membutuhkan massa yang terindikasi bayaran. Ini tanda-tanda #2019GantiPresiden," tutupnya.

Simak Juga: Solidaritas Ulama Muda Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) pun telah lebih dulu mengomentari hal tersebut. HNW menyebut massa yang memakai kaus ulama muda itu tak tampak seperti ulama.

"Iya, iya, saya sudah lihat juga. Jadi, ya, banyak yang menyuarakan jangan bawa-bawa agama dalam politik, jangan politisasi agama, tapi kemudian terjadilah pengerahan massa yang disebut ulama muda. Tapi kalau dilihat dari yang hadir itu, tampang ulamanya nggak kelihatan," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7).

Gerindra: Samawi Terindikasi Massa Bayaran
(yas/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads