SBY Tunggu Jokowi-Prabowo Umumkan Cawapres, Puan: Boleh Saja

SBY Tunggu Jokowi-Prabowo Umumkan Cawapres, Puan: Boleh Saja

Andhika Prasetia - detikNews
Rabu, 11 Jul 2018 19:35 WIB
Foto: Puan Maharani. (Marlinda-detikcom)
Jakarta - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan partainya masih menunggu pergerakan penentuan cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani tidak mempermasalahkannya.

"Boleh-boleh saja. Sampai saat ini kan peserta Pemilu yang bisa mencalonkan capres dan cawapres sesuai dengan UU kan 10 partai yang ada di DPR. Ya kalau kita lihat ini kan sekarang sudah mulai mengerucut siapa yang kemudian partai mendukung Pak Jokowi dan sisanya yang belum punya capres atau cawapres yang sudah dideclare," ujar Puan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puan mengatakan, waktu untuk mengumumkan cawapres Jokowi masih lama. Tidak harus pula Jokowi mengumumkan cawapresnya terlebih dahulu.

"Kan aturannya memang sesuai dengan aturan, nanti pendaftarannya dimulai awal Agustus sampai tanggal 10 Agustus. Jadi nggak perlu karena incumbent, harus duluan. Ya sesuai aturan saja. Karena pendaftaran, ya kita daftar," jelas Puan.

Sebelumnya, SBY menyebut penentuan cawapres Jokowi atau Prabowo menentukan pemetaan koalisi pilpres. Capres/cawapres yang diusung, disebut SBY, bisa mengubah kondisi koalisi parpol.



"Rakyat menunggu, partai politik saya kira juga menunggu dan ini penglihatan saya sebagai seorang veteran capres ya, saya dua kali menjadi capres, memang yang akan mengubah keadaan nanti ketika baik Pak Jokowi atau Pak Prabowo mengumumkan siapa cawapresnya. Itu akan menjadi game changer dan politik bisa akan sangat dinamis," ujar SBY kepada wartawan di kediamannya di Jl Mega Kuningan Timur VII, Jaksel, Selasa (10/7). (dkp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads