"Kalau kita Partai Golkar itu selalu mendukung pak presiden, jadi tidak ada koalisi baru. Pertemuan itu seperti pertemuan lain adalah silaturahmi," kata Airlangga di Pesantren Al Fachriyah, Larangan Selatan, Tangerang, Rabu (11/7/2018).
Airlangga mengatakan pertemuan kedua pimpinan partai itu wajar dilakukan. Alasan lain, Golkar pernah mendukung SBY saat menjadi presiden selama 2 periode.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Airlangga Datangi Rumah SBY, Bahas Koalisi? |
"Karena kita antar-partai politik, apalagi ketua partai, apalagi beliau presiden 2 kali, tentu Partai Golkar sebagai partai yang pernah mendukung Pak SBY selama 2 periode dan sekarang mendukung Pak Jokowi, tentu wajar kami melakukan silaturahmi," ujarnya.
Meski tak membahas koalisi, Airlangga tak membantah ada ajakan yang disampaikan. Dia mengajak PD mendukung pemerintahan Jokowi.
"Kira-kira demikian (mengajak dukung pemerintah)," tuturnya.
Airlangga sebelumnya bertemu dengan SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Airlangga tiba saat SBY tengah memimpin rapat bersama pimpinan Demokrat daerah dan jajarannya soal koalisi dan capres-cawapres yang akan diusung partai berlogo mirip lambang Mercy itu.
Selain itu, Golkar diisukan akan menarik dukungan dari Jokowi. Petinggi PAN Yandri Susanto menyebut PAN dan Golkar punya peluang membentuk koalisi. Ini lantaran jumlah kursi PAN dan Golkar cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sesuai dengan ambang batas capres atau presidential threshold berdasarkan amanat UU Pemilu.
"Ya tadi (dikatakan, ada) kemungkinan Golkar menarik diri dari Pak Jokowi ya. PAN-Golkar kan juga cukup (untuk berkoalisi)," kata Yandri setelah menghadiri diskusi bertajuk 'Menakar Arah Koalisi Parpol pada Pemilu 2019 Pasca Pilkada Serentak 2018' di Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (10/7) kemarin. (abw/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini