"Banyak (sekolah kekurangan murid). Kalau SD itu di kota (Wonosari) saja tidak rata, hampir semuanya kekurangan. Ya ada yang cuma sembilan (siswa), ada yang 12 untuk satu kelas," kata Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid saat dihubungi detikcom, Selasa (10/7/2018).
Adapun penyebab kurangnya murid di sejumlah sekolah di Gunungkidul yakni karena jumlah siswanya sedikit. Sementara jumlah sekolah sangat banyak. Akibatnya sejumlah sekolah baik SD dan SMP kekurangan murid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai gambaran pada tahun ajaran 2017/2018 sejumlah SD dan MI di Gunungkidul meluluskan sekitar 9.200 siswa. Sementara jumlah kursi SMP dan MTs di Gunungkidul hampir 12 ribu, sehingga banyak kursi yang kosong.
"Daya tampungnya (SMP) kosong sekitar 25 persen," ungkapnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, kata Bahron, pihaknya sudah berupaya meregrouping sekolah. Program tersebut baru berjalan untuk SD, sementara regrouping SMP belum berjalan optimal.
"Kita pemetaan regrouping sekolah dasar terus, ada terus. Tahun ini pun kami regrouping di satu lokasi di Gedangsari untuk SD. Untuk SD setiap tahun pasti ada yang kami regroup," tuturnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini