Pada lomba tersebut, beberapa siswa perwakilan Indonesia yang berjaya. Untuk kategori tim/kelompok, delegasi Indonesia berhasil meraih satu emas (champion), dua perak, dan dua perunggu.
Sedangkan untuk kategori individu, Indonesia memperoleh satu emas atas nama Felicia Grace Angelyn Ferdianto dari SD Cahaya Nur, Kudus. Satu medali perak atas nama Yedija Nicholas Kurniawidi dari SD Karangturi, Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya senang. Karena kan bisa jadi yang terbaik. Enggak menyangka bisa menang. Karena sempat ragu. Apalagi melihat lawannya, hebat-hebat," kata Grace.
![]() |
Dia bersama tim perwakilan dari Indonesia telah sampai di Eropa sejak 30 Juni 2018-7 Juli 2018. Namun putri pasangan Fendi Ferdianto dan Lisa Triana yang lahir di Kudus pada 1 November 2006 ini merasa senang perjuangannya membuahkan hasil maksimal.
Grace bukan kali ini saja menjadi juara. Di acara BIMC itu juga, dia meraih peringkat kedua kategori tim. Di Singapura pada 26 Mei 2018 meraih emas di Asia Pacific Mathematical Olympiad dan meraih medali perak di kejuaraan IMSO di Singapura pada 2017.
"Grace itu satu di antara siswa yang disiapkan sekolah ikut lomba matematika. Kami memang menyiapkan siswa mana saja yang punya kemampuan dan minat pada matematika dan IPA," kata Kepala SD Cahaya Nur Kudus, Sr Krista Yustina Susilowati Pi.
Sedangkan ibunda Grace, Lisa Triana, menambahkan, sebagai orang tua dia hanya memberikan dorongan semangat dan doa kepada anak tunggalnya itu. "Orang pinter banyak maka harus lebih banyak doa. Demi spiritualitas Grace. Bukan karena pintar saja, tapi doa dan usaha," terang Lisa. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini