Gubernur Ganjar: Kepsek yang Tidak Verifikasi SKTM Berhenti Saja

PPDB 2018

Gubernur Ganjar: Kepsek yang Tidak Verifikasi SKTM Berhenti Saja

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 10 Jul 2018 14:37 WIB
Ganjar Pranowo saat menelepon sejumlah Kepsek terkait SKTM (Foto: istimewa)
Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberi peringatan keras kepada para kepala sekolah yang tidak melakukan verifikasi terkait SKTM dengan benar. Jabatan kepala sekolah pun dipertaruhkan.

Ada tiga kepala sekolah yang kena semprot Ganjar karena masalah verifikasi SKTM. Ia menelepon ketiganya saat sedang inspeksi ke kantor Dinas pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Mereka dihubungi karena jumlah pendaftar pembawa SKTM yang tidak wajar.

Pertama yang ditelepon adalah kepala SMA Negeri Mojogedang, Karanganyar, Purwadi. Saat menelepon, Ganjar menanyakan apa pihak sekolahan melakukan verifikasi. Jawaban Purwadi tidak terdengar, namun Ganjar menimpali dengan perintah agar kepala sekolah itu segera melakukan verifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak, jenengan (anda) berarti tidak melakukan perintah kepala dinas, ya, untuk verifikasi faktual? Hari ini verifikasi, saya minta semua guru diturunkan. Laporkan siang hari ini juga," kata Ganjar, Selasa (10/7/2018).


Purwadi kembali menjawab dan kali ini sepertinya ia menjelaskan kenapa belum melakukan verifikasi.

"Eh Pak, enggak pakai surat-suratan (untuk verifikasi). Kalau sudah seperti itu masa kepala sekolah tidak curiga? Ini sistemnya kacau lho, Pak," Sergah Ganjar.

Selanjutnya, giliran kepala SMKN 1 Blora, Mariya, yang mengalami hal serupa yaitu pendaftar ber-SKTM melebihi daya tampung. Ganjar memperingatkan agar segera melakukan verifikasi hari ini.


"Pak, ini kita digebuki sama sekolahan sampeyan (anda) juga lho, Pak. Kita jangan tenang-tenang saja. Pak, kita malu lho nanti. Anda kedua yang saya peringatan keras," ujar Ganjar.

Terakhir ada Kepala SMKN1 Purwokerto, Asep Saeful. Dengan tegas Ganjar memperingatkan kalau situasinya sedang darurat dan meminta Asep segera bertindak. "Ini darurat pak, darurat. Nanti saya minta laporan langsung," tegasnya.


Usai sidak Ganjar mengatakan ia memang harus tegas agar verifikasi segera dilakukan. Jika kepala sekolah tidak mau kerja benar maka lebih baik berhenti dari jabatan itu.

"Saya tegas kepada kepala sekolah yang tidak mau melakukan verifikasi, kalau tidak mau jadi kepala sekolah ya berhenti, saya tegas saja," tandas Ganjar.

"Soalnya ada yang kerja 24 jam untuk verifikasi, kita hormati yang itu," imbuhnya.

Untuk diketahui, dari data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah hari ini, diketahui ada 78.065 pendaftar yang dicoret itu ada di SMA dan SMK se-Jateng yang SKTM-nya ternyata tidak sesuai kondisi keluarga.


Rinciannya, pendaftar di SMA negeri yang menggunakan SKTM sebanyak 62.456 dan ternyata yang benar-benar siswa miskin ada 26.507 pendaftar. Sedangkan di SMK negeri, ada 86.436 pendaftar yang menggunakan SKTM dan yang lolos ada 44.320 pendaftar. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads