Rendy, Penari Bujang Ganong Cilik Asli Putra Ponorogo

Ponorogo - Usianya masih 8 tahun. Namun Rendy Ravelino Saputra sudah menari di beberapa kota. Ya, Rendy panggilan akrabnya seorang penari bujang ganong. Warga Jalan Tlutur, Kelurahan Jingglong, Ponorogo ini sudah belajar tari bujang ganong sejak usia 2 tahun.

Mulai dari Madiun, Surabaya dan Malang. Bahkan di area bumi reog sendiri, nama Rendy sudah tak asing lagi. Siswa kelas 2 SD ini sering melakukan perform di penjuru Ponorogo.

Bujang ganong merupakan salah satu bagian dari kesenian reog. Saat tampil penari bujang ganong memakai baju khusus berwarna merah dan hitam lengkap dengan topeng.

"Saya memang suka tarian bujang ganong, belajar lewat video," tutur Rendy kepada detikcom di rumahnya, Selasa (10/7/2018).

Baca juga: Bangganya Saat Reog Ponorogo Diundang Tampil di Jepang

Rendy mengaku mengidolakan Yosika, penari bujang ganong favoritnya. Dia pun getol belajar bujang ganong dari video. Melihat hal tersebut, ibunya, Desy Unggul Dananti (30) pun mengantar Rendy untuk belajar ke sanggar tari.

"Sekitar tahun 2015 lalu saya masukkan ke sanggar dan 2 tahun kemudian dia sudah luwes menarinya," ujar Desy.

Baca juga: Cerita di Balik Perajin Topeng Ganongan di Ponorogo

Desy menambahkan Rendy bahkan juga sering menunjukkan keahliannya di sekolahnya. "Bahkan gurunya juga sering kewalahan saat menyuruh Rendy diam, tapi anak saya terlalu aktif," terang dia.

Saking kecintaannya terhadap bujang ganong, lanjut Desy, anaknya sering mengoleksi berbagai topeng bujang ganong. "Setidaknya ada puluhan topeng yang dia koleksi. Dari yang ukurannya kecil hingga besar, dari yang rambutnya warna hitam hingga putih juga ada," tukas dia.

Demi terus mengasah kemampuan seni anaknya, Desy pun bakal menyekolahkan Rendy ke sekolah seni. "Selama kegiatan tersebut positif saya bakal dukung terus hingga jenjang perguruan tinggi supaya kemampuan kesenian Rendy semakin terasah," pungkasnya. (fat/fat)