Dewan Kehormatan PD akan Bahas Sikap TGB Dukung Jokowi

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (Nurin/detikcom)

Jakarta - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean mengatakan Dewan Kehormatan PD akan membahas sikap anggota Majelis Tinggi TGH Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), yang menentukan sikap mendukung Jokowi lanjut dua periode. Rapat Majelis Tinggi malam ini tidak membicarakan TGB.

"Semua anggota Majelis Tinggi diundang. Semua Majelis Tinggi diundang. Semua diundang, tidak ada yang tidak diundang, tapi memang mungkin Pak TGB lagi ada kesibukan berhalangan hadir, tapi kami sendiri belum mengkonfirmasi ketidakhadiran beliau kenapa. Tapi kami tetap menghormati sikap beliau," kata Ferdinand kepada wartawan di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018).

Ketika ditanya apakah rapat Majelis Tinggi hari ini membahas sikap TGB yang telah mendukung Jokowi dua periode, dia mengatakan tema itu akan dibahas Dewan Kehormatan Partai Demokrat, yang akan dipimpin Amir Syamsuddin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu nanti terpisah dibahas ya, karena itu domainnya Dewan Kehormatan, bukan domainnya Majelis Tinggi. Ini sidangnya arah politik partai, kalau masalah itu nanti Dewan Kehormatan yang dipimpin Pak Amir Syamsuddin yang akan membahas itu," ucap dia.

Diketahui, TGB sebelumnya sempat membeberkan sejumlah alasan terkait dukungannya kepada Jokowi. TGB mengambil keputusan itu dengan pertimbangan serasional mungkin.

"Jadi keputusan apa pun itu harus mempertimbangkan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat. Keseluruhan dari 3 hal ini, menurut saya, pantas dan fair kalau kita beri kesempatan kepada Bapak Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang selama 4 tahun ini beliau mulai," kata TGB saat berkunjung ke redaksi Transmedia, Rabu (4/7).

Sikap TGB yang mendukung Jokowi ini menjadi bahasan yang menarik. Terlebih, sebelumnya ia merupakan anggota timses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang tak lain adalah lawan Jokowi di Pilpres 2014. (dnu/dnu)