Sehingga, embun es atau sering disebut bun upas oleh warga Dieng tidak terlihat. Namun demikian, sejumlah wisatawan dari berbagai daerah tetap berdatangan ke Dieng.
Sebagian besar wisatawan mengaku ingin melihat langsung embun yang membeku seperti salju. Salah satunya adalah Iwan. Wisatawan asal Bekasi ini sengaja menyempatkan diri mampir ke Dieng untuk merasakan hawa dingin negeri atas awan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran tidak bisa melihat embun es, ia mengaku tidak begitu kecawa. Sebab, ia masih bisa berlibur bersama keluarga saat anak-anak masih libur sekolah.
"Tidak kecawa, karena masih bisa jalan-jalan dan bisa menikmati udara dingin di Dieng," tuturnya.
Salah seorang pengusaha homestay Tri Sakti di Desa Dieng Kulon Saroji menuturkan sejak munculnya embun es pada Jumat (6/7) lalu, usaha penginapan miliknya selalu kebanjiran pemesan. Bahkan, satu hari setelah munculnya embun es, ia sampai menolak pemesan.
"Banyak yang penasaran dan ingin melihat langsung embun es. Tetapi setelah yang muncul hari Jumat kemarin belum ada lagi," kata dia.
Namun demikian, kemunculan embun es ini masih akan muncul dalam musim kemarau ini. Saroji memperkirakan hingga akhir Bulan Agustus nanti embun es masih bisa muncul.
"Untuk waktu pastinya memang susah diprediksi, tetapi biasanya masih akan muncul. Termasuk saat gelaran Dieng Culture Festival (DCF) awal Agustus nanti," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini