Meski terasa dingin, wisatawan dari berbagai daerah rela mengunjungi tempat wisata di Dieng saat pagi hari. Tanaman serta bunga di Dieng terlihat sudah mulai terdampak. Sebagian bunga dan daun layu.
Salah seorang wisatawan Puji mengaku sengaja mengunjungi Dieng pagi hari. Bahkan, ia mengaku sempat mengambil gambar capung yang membeku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku penasaran dengan adanya fenomena embun es yang sudah beredar di media beberapa waktu lalu. Meski termasuk wisatawan lokal, tapi ia belum pernah melihat fenomena bun upas secara langsung.
"Awalnya melihat berita dan foto-foto di media sosial. Makanya penasaran dan pingin melihat langsung," kata dia.
Wisatawan lain Alfin datang bersama keluarga untuk melihat embun es. Menurutnya, akibat dinginnya suhu udara di dataran tinggi Dieng, kaki sampai terasa membeku.
"Kaki rasanya membeku karena dingin. Tetapi, karena penasaran ya akhirnya ke sini," tuturnya.
Saroji, petugas obyek wisata kawasan Candi Arjuna Dieng Saroji membenarkan adanya peningkatan kunjungan wisata. Rata-rata, wisatawan yang datang lantaran penasaran dengan munculnya embun es.
"Wisatawan pada penasaran, tetapi data pastinya berapa jumlah kunjungan belum ada. Nanti sore baru direkap, tetapi sekarang memang lebih ramai," terangnya.
Namun dibanding dengan embun es yang muncul pada Jumat (6/7) lalu, saat ini lebih tipis. Namun demikian, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya embun es masih akan muncul lagi.
Saroji menjelaskan, biasanya embun es atau bun upas ini bisa dilihat pada pukul 04.00 WIB hingga 06.00 WIB. Namun tidak selalu muncul setiap hari.
"Biasanya, tanda-tanda akan muncul embun es yang tebal yakni saat sore hari sekitar pukul 19.00 WIB terasa dingin dan tidak ada angin biasanya besok muncul embun es," jelas Saroji. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini