"Itu sudah nggak pantas, apalagi kita kelas mahasiswa intelektual. Aku semarah marahnya, aku bilang jangan gitu dong. Kalau kaya gitu jadi kelihatan bodoh," kata Ratna Sarumpaet di Taman Pandang, Monas, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kita bisa saling mengkritik kok, tapi kan kemudian kritik itu jadi memunculkan kemarahan dengan kebencian akhirnya punya kebutuhan untuk bisa mencari nama yang bisa menghina orang," ujarnya.
Ratna mengaku dirinya tidak terlalu menyoroti adanya istilah cebong dan kampret di masyarakat. Dia lalu cerita kerap jadi korban bully.
"Kalau saya sih, saya kan sebenarnya korban yang paling banyak dibully ya , tapi saya nggak ambil hati karna aku nggak pernah memelototi satu anggapan itu. Saya hanya tahu dari anak saya. Saya bilang 'wah' saya pikir itu juga semacam risiko dari perjuangan, konten itu juga mengartikan kita belum mampu berdemokrasi dengan baik," tutur Ratna. (imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini