"Uang hasil bobol rumah ada diwakafkan ke masjid di Pangkalan Balai, ada tiga masjid dan semua tidak jauh dari lokasi kami bobol rumah itu," terang salah satu pelaku berinisial DK (15) saat ditemui di Polda Sumsel, Jumat (6/7/2018).
Baca juga: Begal Bersenpi Ditembak Mati di Sumsel |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu masjid itu saya wakafkan Rp 1 juta dengan memasukkan kotak amal masjid. Saya belum pernah maling, jadi takut dan uangnya diwakafkan agar tenang. Saya khilaf," kata DK dengan kepala tertunduk.
Tidak hanya itu, warga Desa Sungai Dua, Rambutan, Banyuasin, ini mengaku saat beraksi dia tidak sendiri. Ada tiga pelaku lain berinisial SM (39), HY (17), dan ARS. Mereka tinggal di desa yang sama.
DK dan HY ditangkap di Plaju, Palembang, Rabu (4/7), sekitar pukul 17.00 WIB. Ada pula SM, yang ditangkap di kediamannya karena melawan dan berusaha kabur. SM akhirnya ditembak petugas.
"SM berusaha kabur. Terpaksa diambil tindakan tegas dengan menembak salah satu kakinya. Sedangkan ARS saat ini masih DPO," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara.
"Kami miris melihatnya, kenapa? Karena dua dari empat pelaku ini di bawah umur. Tapi memang mereka sudah putus dari sekolah. Sama-sama pengangguran dan diajak, ya sudah, mau," sambung mantan Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Sumsel ini.
Lebih rinci, Yoga menyebutkan, saat beraksi, pelaku yang masih di bawah umur inilah yang masuk ke rumah lebih dulu. Setelah mendapatkan uang dari hasil bobol rumah Rp 50 juta, mereka mendapatkan bagian uang secara rata. (rvk/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini