"Dari serapan. Dari situ kelihatan mana yang selama ini menjalankan tugas dengan baik atau tidak. Di situ ada rencana bulanan, enam bulanan, tercapai atau tidak, di situ kelihatan," kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/7/2018).
Anies mengaku tidak sulit menilai mana kadis dan wali kota yang maksimal menjalankan tugas. Menurut mantan Mendikbud itu, indikator kinerja kadis dan wali kota sama saja dengan wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak usah rumit-rumit. Rencana pengeluaran, rencana program jalan atau tidak, di situ kita tahu. Seperti Anda tulis berita, ditarget sehari nulis berapa, sebulan harus kelihatan. Kalau berbulan-bulan tidak tercapai target, bagaimana? Betul nggak?" papar Anies.
Anies mengklaim perombakan yang dilakukan semata-mata untuk kebaikan warga Jakarta. Sebab, apabila program yang dicanangkan tidak berjalan, yang dirugikan tentu warga, bukan gubernur.
"Saya tidak ingin warga Jakarta terbebani karena kinerja aparatur yang tak sesuai rencana. Ini untuk warga Jakarta. Program kita untuk warga Jakarta, bukan untuk gubernur. Kalau program untuk warga Jakarta tidak jalan, ya, saya harus lakukan sesuatu. Termasuk lakukan peremajaan. Karena ujungnya untuk warga Jakarta," terang Anies.
Anies merombak seluruh jajaran wali kota hingga Bupati Kepulauan Seribu. Selain itu, dia merombak sejumlah kadis, di antaranya Kadis Bina Marga, Kadis Pendidikan, dan Kadis Perumahan. (zak/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini