Sandiaga: Selebaran Ganjil-Genap Makin Di-bully Makin Bagus

Sandiaga: Selebaran Ganjil-Genap Makin Di-bully Makin Bagus

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 05 Jul 2018 22:32 WIB
Ilustrasi (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyebut gaya selebaran milik Dishub DKI soal kebijakan ganjil-genap beraliran milenial alay. Kritik terhadap selebaran itu justru membantu sosialisasi kebijakan ganjil-genap.

"Ya ini 64 itu kan genap, 63 ganjil. Tapi ini adalah salah satu gaya netizen, gaya milenial, gaya alay-alay yang untuk bisa membantu sosialisasi kepada masyarakat," kata Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).

Sandiaga mengaku sudah memberikan arahan kepada jajarannya di Dishub DKI mengenai selebaran tersebut. Namun Sandiaga tampaknya tak puas dengan jawaban pihak Dishub.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ya, kalau memang ada pro-kontra bentuknya, Dishub bisa menjelaskan dan ingin mendapat arahan dari kami. Saya bilang ke Pak Sigit, ya, pikir saja, kalau itu semakin di-bully, kan semakin bagus, sosialisasinya semakin sukses. Tapi dia jawabannya 'siap kami akan ganti'. Jawabannya siap mulu, siap diganti," ungkap Sandiaga.

Sandi: Selebaran Ganjil-Genap Alay, Makin Dibully Makin BagusFoto: dok. Twitter @rayafahreza

Selebaran mengenai ganjil-genap yang dibuat Dishub DKI memang mendapat kritik. Sebab, selebaran yang dikritik itu berisi ilustrasi pelat nomor 'B 64 NJIL' dan 'B 63 NAP'. Keberadaan angka 4 untuk menunjukkan ganjil dan 3 untuk menunjukkan genap itu dinilai membuat bingung.


Menanggapi kritik itu, pihak Dishub DKI memang mengaku siap mengganti selebaran tersebut. Dishub pun menyampaikan terima kasih atas masukan dari warga.

"Ya, terima kasih masukannya," kata Wakil Kepala Dishub DKI Sigit Wijatmoko saat dimintai konfirmasi.

"Siap (diganti)," sambungnya. (zak/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads