"Pertama ada ledakan di dalam rumah. Warga mengira ledakan elpiji sehingga warga langsung mendatangi rumah tersebut," kata Firman Andre, warga yang sempat masuk ke dalam rumah, Kamis (5/7/2018).
Menurut Firman, saat warga masuk diketahui anaknya terluka. Warga lalu membawa anak tersebut ke rumah sakit. Anak Anwardi tersebut awalnya dibawa ke RSUD Bangil. Namun dikabarkan kini anak tersebut dipindahkan perawatannya ke RS Bhayangkara Polda Jatim.
Baca juga: Polri: Anak Pemilik Bom Pasuruan Alami Luka |
Ada Ledakan Bom di Pasuruan, Seorang Balita Terluka, Simak Videonya:
"Saat warga masuk baru diketahui anaknya terluka. Warga juga menyadari jika itu bukan ledakan elpiji karena tercium bau seperti mesiu," terang Firman.
Mengetahui anaknya dibawa ke rumah sakit, Anwardi hendak menyusul anaknya. Namun puluhan warga menghalanginya.
"Warga menghalangi dia karena tahu yang meledak bom. Sebagian warga juga sudah lapor polisi," terangnya.
Begitu dihalangi warga, Anwardi masuk ke rumah mengambil tas ransel. "Ia mengancam warga dengan ransel itu. Saat itu dia meledakkan bom lagi, sebanyak 3 kali," terangnya.
Karena itu, warga menjauh dan Anwardi mengambil motor dan kabur dalam keadaan terluka.
Supriyanto alias Didit, warga lainnya mengungkapkan Anwardi sudah sekitar 2 tahun mengontrak di rumah Saprani. Selama ini dia jarang bergaul dengan warga.
"Warga tahunya dia bernama Anwar bin Abdullah," terangnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini