"Karena itu harus diselesaikan, harus dihentikan seperti itu peredaran miras, hentikan street crime harus berhenti. Nanti kita akan evaluasi penilaian, pimpinan-pimpinan, komandan-komandan wilayah yang street crime-nya tidak berhenti, kita ganti, kan gampang saja," kata Syafruddin di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (5/7/2018).
Syafruddin mengatakan pemberhentian pimpinan wilayah jika begal dan jambret tidak teratasi itu sudah diberlakukan. Sebab, begal dan jambret ini meresahkan masyarakat.
"Masalah street crime harus diselesaikan dan tidak boleh ada dan itu gampang menyelesaikan, tidak memerlukan pikiran itu hanya memerlukan kehadiran fisik dan investigasi lebih luas dan mendalam," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pelaku bernama Frangki ditembak mati karena berusaha melawan petugas. Dari penangkapan kasus ini, polisi juga berhasil membongkar sindikat besar penjambret yang diduga bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Bukan hanya Dirjen PUPR, rombongan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno pun menjadi korban penjambretan saat mengunjungi Jakarta Fair di PRJ, Minggu (17/6) lalu. Ponsel suster yang merawat anaknya, Sulaiman, raib.
Yang teranyar, penumpang ojek online bernama Warsilah (37) menjadi sasaran penjambret di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Minggu (1/7). Akibat kejadian itu, korban meninggal dunia di tempat. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini