Kepala Divisi Advokasi GeRAK Aceh, Hayatuddin Tanjung menilai langkah yang dilakukan KPK sangat tepat, mengingat proses pencegahan di Aceh sudah dilaksanakan sejak lama. Namun belum ada tindakan apa pun yang menimbulkan efek jera terhadap perilaku korup di Aceh selama ini.
"Karena itu GeRAK mengapresiasi langkah OTT yang dilakukan KPK di Aceh. Ini bisa menjadi lampu merah bagi pejabat negara di Aceh," kata Hayatuddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/7/2018).
Menurut Hayatuddin, penangkapan terhadap Gubernur Aceh dan Bupati Bener Meriah Ahmadi dapat menjadi pelajaran berharga bagi stakeholder di Aceh. GeRAK menilai, praktik korupsi seperti itu sebenarnya banyak terjadi, namun belum ada tindakan dari aparat penegak hukum di Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hayatuddin meminta KPK tidak berhenti sampai dengan kasus ini saja. Namun harus melakukan penindakan terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi lainnya di Bumi Serambi Mekkah.
Hayatuddin mengatakan, KPK wajib terus menerus memantau penggunaan anggaran di Aceh. Soalnya Aceh salah satu daerah yang mengelola anggaran daerah (APBA) begitu besar dan bahkan tahun ini mencapai Rp 15 triliun lebih.
Belum lagi, lanjut Hayatuddin, Aceh merupakan daerah yang memiliki dana Otonomi Khusus (Otsus) sangat besar dan selalu meningkat setiap tahunnya diberikan oleh Pemerintah Pusat. Untuk tahun 2018 saja mencapai Rp 8 triliun.
"Untuk itu, KPK harus memberikan perhatian khusus terhadap Aceh dalam upaya penindakan, apalagi Aceh telah ditetapkan sebagai daerah yang menjadi titik fokus KPK dari 5 provinsi lain di Indonesia," jelas Hayatuddin.
Seperti diketahui, Irwandi terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Pendopo Gubernur, Selasa (3/7) malam. KPK menyebut total uang yang disita dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Aceh yaitu Rp 500 juta. Ada dugaan duit tersebut berkaitan dengan dana otonomi khusus (otsus) Aceh.
"Tim sedang mendalami dugaan keterkaitan uang Rp 500 juta yang diamankan kemarin dengan dana otonomi khusus Aceh tahun 2018," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (4/7/2018). (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini