Rommy: Sejak Awal NU Ingin Satukan Agama dan Nasionalisme

Rommy: Sejak Awal NU Ingin Satukan Agama dan Nasionalisme

Robi Setiawan - detikNews
Selasa, 03 Jul 2018 23:40 WIB
Foto: Dok. PPP
Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar halalbihalal pada Selasa (3/7/2018) di halaman kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Timur. Dalam acara ini, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menyebutkan selama ini Nahdlatul Ulama mempunyai peran yang besar dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Menurut Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, NU juga selama ini menjadi benteng atas hadirnya pemahaman agama yang masuk ke Indonesia, yang tidak semuanya selaras dengan upaya menyatukan agama dengan nasionalisme. Menurutnya, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia menjadi laboratorium semua pemahaman Islam yang berkembang di berbagai belahan dunia.

"Pemahaman-pemahaman itulah yang perlu kita cermati. Bukan berarti membenci, namun mencermati agar tetap sejalan dengan kepentingan NKRI," kata Rommy dalam keterangan tertulis, Selasa (3/7/2018).


Rommy juga mencontohkan peran NU dalam mempertahankan kemerdekaan, misalnya diperlihatkan oleh Hasyim Asy'ari yang mempopulerkan slogan hubbul wathon minal iman, yang artinya 'cinta tanah air itu adalah bagian dari iman'. Slogan ini kemudian makin populer saat Wahab Hasbullah mengabadikannya dalam lagu 'Yalal Wathon'.

Selain hal tersebut, menurut Rommy, dalam sejarah, warga NU juga dicatat sebagai pejuang tangguh dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Lebih lanjut Rommy menegaskan, semua pihak harus bisa menjaga kerukunan dan perdamaian di Indonesia dari semua hal yang bisa merusaknya. Termasuk dari paham keagamaan tertentu yang mempunyai potensi menimbulkan kerusuhan, memancing pertikaian, dan memantik ketegangan.

"Inilah peran penting Nahdlatul Ulama ke depan dan ini yang perlu kita support bersama," pungkas Rommy.

(idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads