Pj Gubernur Jabar M Iriawan mengaku pada Jumat 29 Juni lalu melakukan perpertemuan dengan pemerintah pusat untuk membahas masalah tersebut. Hasilnya, masih belum diputuskan apakah pemberangkatan haji melalui BIJB bisa dilakukan atau tidak.
"Kemenhub prinsipnya enggak masalah, pihak Imigrasi juga enggak masalah. Tapi Kemenag yang belum, karena ada rintisan khusus (antara Kemenag) dengan Pemerintah Arab Saudi," ujar Iriawan saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Selasa (3/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah masuk embarkasi, kan tidak boleh keluar lagi. Ada jam-jamnya (calon jemaah haji) juga enggak boleh keluar. Nah kita belum punya di Majalengka. Khawatir (calon jemaah hajinya) keluar atau ada ganti. Itu yang dikhawatirkan oleh mereka (Kemenag)," katanya.
Meski begitu, Iriawan akan terus berupaya dan berkomunikasi dengan Kemenag agar pemberangkatan haji bisa melalui BIJB. Terutama calon jemaah haji asal Jawa Barat.
"Tapi saya bilang itu bisa kita tindak lanjuti, kan bisa saja langsung ke bandara langsung terbang. Garuda sudah oke, pesawat sudah siap. Kemenhub juga mendukung, Imigrasi juga, tinggal Pak Menteri Agama saja (yang belum)," ujar mantan Kapolda Jabar itu. (mso/tro)