"Sejak penembakan satu keluarga di Kenyam, Nduga, sampai sekarang warga non-Papua di Kenyam kalau malam mengungsi, tetapi kalau siang beraktivitas seperti biasa," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi kepada wartawan, Minggu (1/7/2018).
Selain mengungsi ke Koramil dan Polsek, warga mengungsi ke kamp PT PP, yang lokasinya berada di depan Koramil, serta kamp merah milik Pemda Nduga. Kolonel Aidi mengatakan mereka mengungsi sejak terjadi peristiwa penembakan warga pada Senin (25/6) sehingga menewaskan tiga warga sipil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penembakan terhadap pesawat pengangkut warga sipil terjadi dua kali, yakni pada Jumat (22/6), yang melukai kopilot pesawat Demonim Nur Fadila di bagian kaki. Kemudian pada Senin (25/6), KKSB kembali menembak pesawat Trigana dan melukai pilot Kamil.
Selain menembaki pesawat yang hendak mendarat di Bandara Kenyam, KKSB menembak dan menganiaya tiga warga sipil, yakni Margareta Pali dan suaminya, Hendrik Satu Kola; Zainal Abidin; serta melukai anak. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini